Mengenal Sejarah Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional Setiap 20 Desember

Penulis: Bimo Kresnomurti | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak sejarah dan tujuan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional. HKSN merupakan singkatan dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, yang diperingati setiap tanggal 20 Desember.

Peringatan ini lahir dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit, khususnya pada peristiwa Agresi Militer Belanda II tahun 1948.

Pada saat itu, kondisi negara berada dalam situasi genting setelah Yogyakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia diduduki oleh Belanda. Namun, di tengah keterbatasan dan tekanan, rakyat Indonesia menunjukkan semangat persatuan, gotong royong, dan solidaritas sosial yang kuat untuk mempertahankan keberlangsungan negara.

Mengutip dari Kemensos, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional bertujuan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai kebersamaan, empati, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Peringatan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa Indonesia tidak hanya terletak pada aspek militer atau politik, tetapi juga pada rasa saling membantu dan kesadaran kolektif untuk menopang sesama, terutama kelompok rentan.

Kelompok tersebut meliputi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), seperti lanjut usia, penyandang disabilitas, fakir miskin, anak terlantar, serta masyarakat yang terdampak bencana sosial maupun alam.

Makna dan Tujuan HKSN

HKSN memiliki makna yang mendalam sebagai refleksi sejarah bangsa. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk mengenang perjuangan dan kebersamaan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara di tengah keterbatasan.

Selain itu, HKSN juga berfungsi sebagai sarana penguatan nilai-nilai luhur bangsa, seperti gotong royong, tolong-menolong, kepedulian, dan rasa kekeluargaan yang menjadi jati diri masyarakat Indonesia.

Dari sisi praktik, HKSN mendorong lahirnya aksi nyata di bidang kesejahteraan sosial. Masyarakat diajak tidak hanya memahami nilai kesetiakawanan secara konseptual, tetapi juga mewujudkannya melalui kegiatan nyata yang membantu kelompok rentan dan meningkatkan kualitas hidup bersama.

Lebih jauh, HKSN mendukung terwujudnya pembangunan sosial yang inklusif, adil, dan berkeadilan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah, dunia usaha, organisasi sosial, serta masyarakat luas.

Sejarah Singkat HKSN

Gagasan peringatan kesetiakawanan sosial telah muncul sejak awal masa kemerdekaan. Pada era 1950-an, Menteri Sosial H. Moeljadi Djojomartono memprakarsai peringatan Hari Sosial sebagai bentuk penghargaan terhadap semangat kebersamaan rakyat.

Seiring waktu, pada tahun 1976, peringatan tersebut berkembang dan dikenal sebagai Hari Kebaktian Sosial. Kemudian, pada tahun 1983, pemerintah secara resmi menetapkan nama Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diperingati setiap tanggal 20 Desember hingga saat ini.

Bentuk Peringatan HKSN

Setiap tahun, peringatan HKSN diisi dengan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan banyak pihak. Kegiatan tersebut antara lain bakti sosial, penyaluran bantuan kepada masyarakat kurang mampu, layanan kesehatan gratis, kerja bakti lingkungan, hingga program pemberdayaan ekonomi dan sosial.

Pemerintah pusat dan daerah, bersama organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, serta relawan, berkolaborasi untuk menjadikan HKSN sebagai momentum penguatan solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Melalui peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, diharapkan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan terus tumbuh dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, sehingga kesejahteraan sosial dapat terwujud secara berkelanjutan dan merata

Demikian informasi mengenai sejarah dan tujuan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional.

Tonton: Hitungan Sementara BI, Bencana Banjir di 3 Wilayah Tekan Pertumbuhan Ekonomi 0,017%