Mengenal varian baru virus corona: Alpha, Beta, dan Delta yang sangat menular

Senin, 05 Juli 2021 | 15:37 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Mengenal varian baru virus corona: Alpha, Beta, dan Delta yang sangat menular

ILUSTRASI. Mengenal varian baru virus corona: Alpha, Beta, dan Delta yang sangat menular. REUTERS/Willy Kurniawan.


COVID-19 -  Virus corona mengalami mutasi sehingga menciptakan varian baru yang lebih kuat dibanding pendahulunya. Di Indonesia sudah ditemukan beberapa varian baru dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

Bersumber dari unggahan Instagram Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mutasi adalah perubahan yang muncul saat virus bereplikasi. 

Mutasi virus tersebut terdiri dari substitusi (sinonimus dan non-sinonimus), delesi (seluruh asam amino hilang atau menjadi frame-shoft), dan insersi. 

Proses mutasi yang terjadi pada virus tersebut kemudian menyebabkan banyaknya variasi pada materi genetiknya. 

Variant of Concern (VoC) adalah varian yang menjadi ancaman kesehatan, berasosiasi dengan peningkatan penularan yang bisa berakibat fatal, perubahan klinis, dan penurunan efektivitas tindakan pencegahan atau perubahan respons terhadap diagnostik, vaksin, juga obat.  

Baca Juga: 10 Instansi dengan pendaftar CASN 2021 terbanyak dan terendah, ada pilihan Anda?

Varian baru Covid-19 di Indonesia

Ada tiga jenis virus corona yang masuk kategori VoC yang terdeteksi di Indonesia saat ini, yakni B.1.1.7  atau Alpha, B.1.351 atau Beta, dan B.1.617.2 atau Delta. Berikut ini penjelasan tentang masing-masing varian baru virus corona tersebut: 

  • Varian Alpha

Varian virus corona Alpha menyebabkan peningkatan kemampuan binding virus ke reseptor di sel manusia. Varian ini pertama kali ditemukan di Inggris dan biasa disebut dengan varian Inggris. 

Melansir Instagram BRIN, varian ini memiliki tingkat penularan mencapai 40-70 persen lebih menular dibandingkan dengan varian lainnya. 

Tingkat delesinya mencapai 69-70 dimana dapat mengganggu deteksi virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan tes tertentu.  

Varian Alpha pertama kali ditemukan di Sumatra Selatan pada 5 Januari 2021 lalu. Jumlah total virus ini bersumber dari GISAID adalah 49 virus atau sebanyak 1,99 persen. 

  • Varian Beta

Varian baru Covid-19 ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian Beta diketahui bisa meningkatkan resiko infeksi ulang. 

Varian ini juga dapat menghindari antobodi monoklonal pada terapi dan mengurangi kemampuan antibodi netralisasi pada vaksin. 

Di Indonesia, varian Beta pertama kali ditemukan di Jakarta pada 25 Januari 2021 dengan jumlah sebanyak 7 virus atau 0,28 persen. 

  • Varian Delta

Varian baru Covid-19 yang baru-baru ini sering dibicarakan masyarakat adalah varian Delta. Varian virus corona yang dipercaya lebih menular ini pertama kali ditemukan di India. 

Pasien yang terkonfirmasi virus varian Delta memperlihatkan penurunan kemampuan pengikat antibodi netralisasi dibanding varian lain pada orang yang telah di vaksinasi lengkap. 

Tingkat penularannya mencapai 30-40 persen lebih menular dibanding varian Alpha. 

Berdasarkan GISAID, jumlah virus varian ini di Indonesia sebanyak 324 virus atau 13,13 persen. Varian Delta pertama kali ditemukan di Jakarta pada 7 Januari 2021.

Selanjutnya: Ini dokumen persyaratan CPNS 2021 dan tips mengunggahnya di sscasn.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru