EDUKASI - Sejumlah organisasi berdiri pada masa pergerakaan nasional saat penjajahan Belanda.
Masa pergerakan nasional saat penjajahan Belanda merupakan periode yang penting bagi bangsa Indonesia.
Masa ini merupakan titik balik perjuangan rakyat Indonesia yang semula berpusat pada perjuangan fisik menjadi perjuangan dengan diplomatis.
Bersumber dari Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, terdapat dua faktor yang mendorong lahirnya pergerakan nasional.
Faktor yang pertama adalah faktor dalam negeri yaitu berasal dari keinginan dan usaha dari rakyat Indonesia.
Baca Juga: Latar Belakang, Negara-Negara yang Terlibat, dan Berakhirnya Perang Dunia II
Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor dari luar negeri seperti munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia, serta kemenangan Jepang atas Rusia yang membangkitkan kepercayaan diri Bangsa Asia-Afrika.
Berikut ini organisasi-organisasi yang didirikan pada masa pergerakan nasional saat penjajahan:
Boedi Oetomo
Boedi Oetomo merupakan organisasi pertama dan pelopor yang berdiri pada masa pergerakan nasional. Organisasi ini berdiri pada tahun 1908 dan menjadi wadah para pemuda STOVIA untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo bersama mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908 di Jakarta.
Organisasi ini sebenarnya lebih bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan, dibandingkan dengan politik. Namun dengan berdirinya Boedi Oetomo, menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi lainnya.
Sarekat Islam
Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi dengan nama awal Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 16 Oktober 1905.
Organisasi ini awalnya merupakan perkumpulan pedagang Islam yang menentang datangnya pedagang asing uang ingin memonopoli ekonomi rakyat.
Kemudian, Sarekat Dagang Islam berubah menjadi Sarekat Islam (SI) atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto.
Anggota Sarekat Islam tidak terbatas hanya pedagang Islam saja, namun diperluas dari berbagai macam latar belakang.
Seiring berjalannya waktu, Sarekat Islam berkembang dan diakui sebagai Badan Hukum pada Maret 1916. Setahun kemudian, SI berubah menjadi pertai politik dan mengirimkan wakilnya, H.O.S. Cokroaminoto ke Volksraad.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional Tahun 2022 Jenjang SD Hingga SMA/SMK
Indische Partij
Bersumber dari Modul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1997) Departemen Pendidikan, Indisce Partij merupakan organisasi pergerakan nasional yang berdiri pada 6 September 1912 di Bandung.
Pendiri dari organisasi ini adalah dr. Cipto Mangunkusurno, Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) yang dikenal dengan Tiga Serangkai.
Indische Partij memiliki cita-cita menyatukan semua golongan, baik Indonesia asli maupun golongan keturunan.
Organisasi ini bersifat keras dan terbuka, bahkan cita-cita Indische Partij disebarluaskan melalui surat kabar De Expres.
Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia.
Organisasi ini berdiri pada 18 November 1912 di Kampung Kauman, Yogyakarta oleh Muhammad Darwis atau dikenal dengan K. H. Ahmad Dahlan.
Tujuan berdirinya Muhammadiyah adalah memajukan, pengajaran Islam, mengembangkan pengetahuan Islam dan cara hidup menurut peraturan Islam, membantu serta meningkatkan kehidupan sosial masyarakat Islam.
Muhammadiyah terus berkembang menjadi organisasi yang besar dan mampu bertahan hingga saat ini.
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Organisasi selanjutnya yang lahir pada masa pergerakan nasional adalah Partai Komunias Indonesia atay PKI.
Nama awal dari organisasi ini adalah Indische Social Demicratische Vereniging (ISDV) yang kemudian diubah Menjadi Partai Komunis Hindia lalu berubah menjadi PKI pada Desember 1924.
Susunan organisasi ini diantaranya: Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Dekker (bendahara) dan Bersgma (sekretaris).
PKI terus berkembang menjadi partai yang besar. Sayangnya, partai ini menghalalkan segala cara untuk menarik massa.
Bahkan PKI sering terlibat dalam beberapa pemberontakan, salah satunya adalah pemberontakan PKI Madiun pada 1948.
Pada akhirnya PKI dibubarkan setelah peristiwa Gerakan 30 September atau G30S pada tahun 1965.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022 di FreePort Indonesia Buat Fresh Graduate, Ini Syaratnya
Taman Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta pada 3 Juli 1922. Dengan berdirinya Taman Siswa, dimulai gerakan baru yang bukan bergerak dalam bidang politik namun pada bidang pendidikan.
Prinsip dasar Taman Siswa bernama Patrap Triloka yang merupakan konsep yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Konsep ini lahir setelah ia mempelajari pendidikan progresif yang diperkenalkan oleh Rabindranath Tagore (India/Benggala) dan Maria Montessori (Italia).
Konsep Patrap Triloka ini memiliki unsur-unsur berikut ini:
- Ing ngarsa sung tulada: Yang di depan memberi teladan
- Ing madya mangun karsa: Yang di tengah membangun semangat
- Tut wuri handayani: Dari belakang memberi dukungan
Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI merupakan organisasi selanjutnya yang berdiri pada masa pergerakan nasional. Organisasi ini didirikan pada 4 Juli 1927 oleh 8 tokoh, yaitu:
- Ir. Soekarno (ketua)
- Ir. Anwari
- Mr. Budiarto
- dr. Cipto Mangunkusumo
- Mr. Sartono
- Dr. Samsi
- Mr. Sunaryo
- Mr. Iskak
PNI berkembang pesat menjadi partai yang besar dan merupakan tertua di Indonesia. Perkembangannya yang pesat membuat pemerintah Belanda khawatir.
Bahkan peringatan untuk menahan diri dalam propaganda, ucapan dan tindakan dikeluarkan untuk pemimpin PNI.
Pada tanggal 29 Desember 1929, pemerintah Belanda menangkap 4 pemimpin PNI yaitu Ir. Soerkarno, Gatot Mangunprojo, Soepriadinata, dan Maskun Sumadiredja.
Penangkapan ini disebabkan adanya isu pemberontakan yang akan dilakukan oleh PNI pada awal 1930. Peristiwa ini membuat PNI kemudian dibubarkan pada 25 April 1931.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News