Perhatikan, ini jenis-jenis dan tips memilih alat kontrasepsi yang benar

Jumat, 18 Desember 2020 | 15:33 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Perhatikan, ini jenis-jenis dan tips memilih alat kontrasepsi yang benar

ILUSTRASI. Perhatikan, ini jenis-jenis dan tips memilih alat kontrasepsi yang benar.


HUBUNGAN SUAMI ISTRI - Program Keluarga Berencana (KB) sudah lama dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar ibu dapat pulih pasca melahirkan dan anak tumbuh dengan baik. 

Untuk menyukseskan program tersebut, pasangan yang sudah menikah perlu merencanakan kehamilan dengan baik. Agar rencana tersebut berjalan dengan baik, perlu alat kontrasepsi yang benar. 

Mungkin Anda belum sepenuhnya memahami tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dan pemilihannya. Simak informasi tentang alat kontrasepsi di bawah ini. 

Jenis-jenis alat kontrasepsi

berikut jenis alat kontrasepsi yang bisa Anda pakai untuk mengontrol kehamilan, dihimpun dari Healthline

  • Suntik KB

Alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas sebesar 94 persen. Hal ini dipengaruhi oleh jadwal pemberian suntikan. Jika selalu tepat waktu efektivitas suntik KB mencapai 99 persen. 

Anda perlu mendapatkan suntikan KB di bidan atau tenaga medis lainnya setiap tiga bulan sekali. 

  • Kondom

Alat ini paling mudah didapat dibanding beberapa alat kontrasepsi lainnya. Ada dua macam kondom yang bisa digunakan: Kondom internal dan eksternal. 

Kondom internal dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan intim. Sedangkan kondom eksternal dipakaikan di penis sebelum berhubungan intim. 

Efektivitas kondom tergantung dengan jenisnya. Untuk internal mencapai 95 persen jika digunakan dengan benar. Untuk rata-ratanya sebesar 79 persen. 

Sedangkan kondom eksternal memiliki angka efektivitas lebih besar antara 85-98 persen. 

  • IUD

IUD atau Intrauterine Device merupakan alat kontrasepsi yang ditanamkan di dalam rahim. 

IUD, juga bisa disebut sebagai KB spiral, bisa berbentuk T atau spiral. 

Pemasangan IUD perlu bantuan dokter atau tenaga medis. Alat kontrasepsi ini bisa bertahan antara 3-10 tahun tergantung jenisnya. 

Alat ini memiliki angka efektif yang paling tinggi hingga mencapai 99.9 persen. 

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru