Peringatan Hari Nyamuk Sedunia Setiap 20 Agustus, Ini Sejarah dan Kampanyenya

Selasa, 19 Agustus 2025 | 12:13 WIB
Peringatan Hari Nyamuk Sedunia Setiap 20 Agustus, Ini Sejarah dan Kampanyenya

ILUSTRASI. Gigitan nyamuk


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak apa itu Hari Nyamuk Sedunia pada 20 Agustus beserta sejarahnya. Hari besar internasional bisa menjadi momen untuk menyadarkan terkait adanya peringatan tertentu salah satunya mengenai kesehatan.

Ada perayaan Hari Nyamuk Sedunia (World Mosquito Day) yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus setiap tahun.

Hari besar internasional ini banyak kaitannya dengan kesadaran penyakit dan penyebaran nyamuk pembawa Malaria hingga DBD.

Lalu, seperti apa sejarah dari Hari Nyamuk Sedunia? Simak informasi selengkapnya

Baca Juga: Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Ini Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sejarah Hari Nyamuk Sedunia

Melansir dari laman World Mosquito Program, peringatan ini berawal dari penemuan ilmiah penting yang dilakukan oleh Sir Ronald Ross, seorang dokter asal Inggris, pada 20 Agustus 1897. Pada hari itu, ia berhasil membuktikan bahwa nyamuk Anopheles betina adalah faktor utama penyebaran malaria.

Penemuan ini menjadi tonggak besar dalam dunia kedokteran dan kesehatan masyarakat karena membuka jalan bagi upaya pencegahan serta pengendalian penyakit malaria di seluruh dunia.

Sejak saat itu, tanggal 20 Agustus ditetapkan sebagai Hari Nyamuk Sedunia untuk mengenang penemuan Ross sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit yang dibawa nyamuk, seperti malaria, demam berdarah (DBD), chikungunya, dan zika.

Hari ini juga digunakan sebagai momentum untuk mengedukasi publik mengenai pentingnya pengendalian populasi nyamuk.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Hari Konstitusi 18 Agustus, Latar Belakang, dan Maknanya

Data 2024-2025

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terburuk bagi kasus demam berdarah. Lebih dari 14 juta kasus dilaporkan di seluruh dunia, dengan hampir 12.000 kematian terkait dengue.

Melansir dari WHO, pada tahun ini (2025), sejauh ini sudah tercatat 3,6 juta kasus demam berdarah dan lebih dari 1.900 kematian yang dilaporkan dari 94 negara dan wilayah.

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan paling cepat menyebar di dunia ini masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan, terjadi lonjakan signifikan di kawasan Pasifik pada 2025, dengan Samoa, Fiji, Tonga, dan Kepulauan Cook yang semuanya menyatakan terjadi wabah.

Baca Juga: Tema Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 dan Cara Kampanye untuk Solidaritas

Seiring dengan semakin cepatnya dampak perubahan iklim, globalisasi, dan urbanisasi, pergerakan penyakit ini antarwilayah makin sulit dikendalikan. Karena itu, kesadaran masyarakat terhadap risiko dan langkah pencegahan menjadi semakin penting dari sebelumnya.

Kampanye ini juga berkaitan dengan panduan untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang medis agar dapat menemukan cara yang lebih efektif dalam mencegah serta mengobati penyakit yang ditularkan nyamuk.

Hari Nyamuk Sedunia setiap 20 Agustus biasanya dirayakan lebih ke arah kampanye edukasi kesehatan dan lingkungan.

Baca Juga: 25 Kata-Kata Hari Palang Merah Internasional 2025 untuk Kemanusiaan

Cara Kampanye Hari Nyamuk Sedunia

Tujuannya agar masyarakat makin sadar bahwa nyamuk bukan sekadar serangga kecil pengganggu, melainkan pembawa penyakit berbahaya.

Beberapa cara merayakan atau memperingatinya antara lain:

1. Kampanye Edukasi Publik

Langkah ini mengadakan seminar, diskusi, atau penyuluhan tentang bahaya penyakit akibat gigitan nyamuk serta cara pencegahannya.

2. Aksi Bersih Lingkungan

Langkah ini mengajak masyarakat melakukan gotong royong membersihkan sarang nyamuk, seperti menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.

3. Penyebaran Informasi di Media Sosial

Langkah ini bisa membuat konten edukatif, poster digital, atau video singkat tentang malaria, DBD, atau cara pencegahan nyamuk agar lebih banyak orang sadar.

4. Kegiatan Penelitian & Donasi

Beberapa lembaga kesehatan atau universitas mengadakan penelitian khusus atau penggalangan dana untuk mendukung riset vaksin dan obat malaria.

5. Edukasi Anak-anak

Melalui lomba menggambar, poster, atau permainan edukatif tentang nyamuk agar generasi muda lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan.

Demikian informasi menarik terkait sejarah dan apa itu Hari Nyamuk Sedunia pada 20 Agustus.

Tonton: 80 Tahun Merdeka, Ketimpangan Ekonomi Indonesia Masih Jadi PR

Selanjutnya: 91.028 Guru PAI Ikuti PPG Daljab 2025, Jika Lulus Dapat Tunjangan Sebesar Ini

Menarik Dibaca: Promo HokBen Cool & Comfort Combo Deals 17-23 Agustus, Paket Hoka Delight Rp 9.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru