Perjalanan Panjang Gerakan Pramuka di Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2025 | 10:45 WIB Sumber: Museum Sumpah Pemuda,Pramuka Indonesia
Perjalanan Panjang Gerakan Pramuka di Indonesia

ILUSTRASI. Perjalanan Panjang Gerakan Pramuka di Indonesia. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym.


KONTAN.CO.ID -  Salah satu Hari Nasional yang dirayakan pada bulan Agustus adalah Hari Pramuka. Tahun ini, pada tanggal 14 Agustus 2025, diperingati sebagai Hari Pramuka ke-64. 

Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan yang telah hadir di tanah air lebih dari satu abad. Akar keberadaannya bermula pada masa penjajahan Belanda, ketika cabang organisasi kepanduan asal Belanda mulai berdiri di Indonesia.

Baca Juga: Bupati Pati Sudewo Terancam Lengser, Ini Kebijakan Kontroversial yang Dikeluarkan

Pramuka pertama kali masuk pada 1912 melalui Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO). Mengutip laman Museum Sumpah Pemuda, pada 1916 namanya berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP). 

Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan organisasi kepanduan pertama buatan Indonesia, yakni Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Keberadaan JPO memicu lahirnya berbagai organisasi kepanduan serupa di tanah air.

Munculnya Organisasi Kepanduan Indonesia

JPO menjadi simbol semangat untuk mendirikan kepanduan milik bangsa sendiri. Setelahnya, lahirlah berbagai organisasi seperti Hizbul Wathan (1918), Jong Java Padvinderij (1923), Nationale Padvinders, Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).

Penyatuan awal organisasi ini ditandai oleh terbentuknya Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO) pada 1926, hasil gabungan Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).

Banyaknya organisasi kepanduan membuat Belanda khawatir, sehingga mereka melarang organisasi lokal menggunakan istilah “Padvinder”.

Akibat larangan tersebut, K.H. Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi pribumi.

Pada 23 Mei 1928, lahirlah Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang beranggotakan INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.

Tonton: Brasil Siapkan US$ 5,55 Miliar Untuk Bantu Eksportir Terdampak Tarif AST

Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia

Pasca kemerdekaan, berdiri Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945. Saat itu terdapat ratusan organisasi kepanduan yang terbagi ke dalam beberapa federasi.

Kelemahan struktur federasi mendorong terbentuknya Perkindo (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Melansir dari laman resmi Pramuka Indonesia, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi kepanduan pada 1960.

Presiden Soekarno kemudian mengundang tokoh kepanduan pada 9 Maret 1961 untuk melebur seluruh organisasi menjadi satu gerakan bernama Pramuka.

Panitia Pramuka saat itu terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, dan Achmadi. Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Penetapan Hari-Hari Bersejarah Pramuka

Hasil kerja panitia melahirkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961, yang ditetapkan sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja Pramuka.

Seluruh tokoh kepanduan kemudian menyatakan bergabung dalam Gerakan Pramuka pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan, tanggal ini diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Puncaknya, pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Pramuka kepada para tokoh dalam sidang Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional).

Mapinas dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno dengan wakil ketua Sultan Hamengkubuwono XI dan Brigjen TNI Dr. A. Azis. Peristiwa ini menjadi Hari Lahir Pramuka Indonesia yang diperingati setiap tahun hingga kini.

Selanjutnya: Bobby Rasyidin Direktur Utama, Ini Jajaran Baru Direksi Komisaris KAI

Menarik Dibaca: Mitra Grab Bisa Pinjam hingga Rp150 Juta, Begini Cara Pengajuan Pinjamannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru