PLANET BUMI - Rotasi planet Bumi kian melambat dibanding tahun 2020 lalu. Melambatnya rotasi planet yang dihuni banyak makhluk hidup ini, termasuk manusia, kira-kira apa dampaknya?
Seperti yang kita ketahui, Bumi melakukan rotasi atau berputar pada sumbunya. Rotasi Bumi berputar ke arah timur, atau bila dilihat dari utara melawan arah jarum jam.
Rotasi Bumi membuat beberapa wilayah di belahan lainnya mengalami siang dan malam. Namun demikian panjang siang dan malam yang terjadi berbeda-beda.
Berbicara tentang rotasi Bumi, menurut Space, perputaran planet kita ini kabarnya berjalan lebih cepat pada tahun 2020 lalu. Namun demikian, rotasi Bumi mulai melambat di tahun 2021 ini.
Pencatat waktu mengatakan bahwa kita mungkin masih membutuhkan "detik kabisat negatif" dalam dekade berikutnya.
Baca Juga: Mengenal hujan meteor Leonis Minorid, yang puncaknya terjadi hari ini
Dalam satu haru, rata-rata Bumi berputar selama 86.400 detik. Tetapi rotasi Bumi tidak sempurna, sedikit bervariasi sepanjang waktu tergantung pada gerakan inti, lautan dan atmosfer.
Universal Coordinated Time (UTC), merupakan metode penunjuk waktu internasional yang saat ini digunakan secara resmi didasarkan pada jam atom. Pengukuran waktu dengan pergerakan elektron dalam atom yang telah didinginkan hingga nol mutlak cukup presisi dan tidak berubah-ubah.
Jadi ketika rotasi Bumi dan jam atom tidak cukup sinkron, ada sesuatu yang harus diberikan. Ketika waktu astronomi berdasarkan rotasi Bumi dan menyimpang dari UTC lebih dari 0,4 detik, dibutuhkan penyesuaian dalam bentuk "detik kabisat".
Terkadang detik kabisat ditambahkan, seperti yang terakhir terjadi pada malam tahun baru 2016, ketika satu detik ditambahkan pada 23 jam, 59 menit, 59 detik pada 31 Desember.
Para ilmuwan telah menambahkan detik kabisat rata-rata setiap 18 bulan sejak 1972, menurut Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST).
Di sisi lain, ketika detik dikurang, itu dikenal sebagai detik kabisa negatif. Tidak pernah ada lompata kedua negatif dalam ketepatan waktu internasional, tetapi tahun 2020 meningkatkan kemungkinan bahwa salah satunya mungkin saja diperlukan.
Hal tersebut bahkan memecahkan rekor hari terpendek akbita rotasi Bumi yang lebih cepat. Hari terpendek pada tahun 2020 terjadi pada 19 Juli, ketika planet menyelesaikan rotasinya 1.4602 mili detik lebih cepat dari rata-rata 86.400 detik.
Menurut Time and Date, putaran Bumi yang melambat saat ini terjadi seteleah paruh pertama tahun 2021. Pada paruh pertama tahun ini, rata-rata rotasi Bumi masih berlangsung cepat dengan rata-rata lama hari mencatat waktu 0,39 mili detik, sedikit lebih cepat daripada tahun 2020.
Namun dari 1 Juli hingga 30 September, hari-hari diperpanjang rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun 2020.
"Kami telah mencoba memodelkan berbagai hal secara internal untuk dua tahun ke depan atau lebih," ujar Nick Stamatakos, salah satu perwakilan Observatorium Angkatan Laut AS untuk Dewan Pengarah IERS dikutip dari Space.
"Tapi kami mengalami kesulitan memprediksi lebih dari enam bulan atau satu tahun ke depan." tambahnya.
Melambatnya rotasi Bumi mungkin berdampak kepada perubahan waktu. Seperti yang dikatakan sebelumnya, rotasi Bumi yang dipercepat pada tahun 2020 lalu memecahkan rekor hari tercepat.
Dengan melambatnya rotasi Bumi di tahun 2021 ini, rekor hari diperpanjang rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya: NASA temukan bukti planet di luar galaksi Bima Sakti, diperkirakan seukuran Saturnus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News