Sejarah Hotel Royal Ambarrukmo, Hotel yang Berjaya di Era Kepemimpinan Soekarno

Senin, 17 Oktober 2022 | 10:59 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Hotel Royal Ambarrukmo, Hotel yang Berjaya di Era Kepemimpinan Soekarno

ILUSTRASI. Hotel Royal Ambarrukmo


SEJARAH - Presiden Joko Widodo, Minggu (16/10/2022) pagi, mendatangi Hotel Royal Ambarrukmo di Sleman, Yogyakarta yang direncanakan  menjadi lokasi pernikahan putranya, Kaesang Pangarep.

Dikutip dari Kompas TV (16/10/2022), kedatangan Presiden Jokowi kali ini dikhususkan memantau sejumlah ruangan hotel yang akan menjadi lokasi pernikahan Kaesang Pangarep.

Calon menantu Jokowi, Erina Sofia Gudono juga datang ke lokasi bersama keluarganya. Nah, Hotel Royal Ambarrukmo sendiri merupakan salah satu hotel bersejarah di Indonesia.

Hotel Royal Ambarrukmo adalah hotel yang pernah berjaya di era kepemimpinan Presiden Soekarno sebagai salah satu hotel mewah berstandar internasional pertama di Indonesia. 

Lantas, seperti apa sejarah hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta? 

Baca Juga: Startup Milik Anak Jokowi Raih Pendanaan Rp 101 Miliar dari Emtek dan Alpha JWC

Sejarah Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Dikutip dari Kompas.com (7/2/2012), sejarah hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta tidak lepas dari Sultan Hamengku Buwono V yang membangun Pesanggrahan Ambarrukmo. Awalnya, Pesanggarahan Ambarrukmo digunakan sebagai tempat menjamu tamu.  

Pada 1895-1897, bangunan ini direnovasi oleh Sultan Hamengku Buwono VII dan dijadikan kediamannya saat turun takhta. 

Baca Juga: Pemegang Saham Crystal Palace, John Textor Bakal Menyelesaikan Akuisisi Lyon

Menurut Pusat Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, kompleks Kedhaton Ambarrukmo terdiri dari tujuh kawasan; yaitu Pendopo Agung, Ndalem Ageng, Bale Kambang, Gandhok, Pacaosan dan Alun-Alun.

Kedhaton Ambarrukmo dibangun berdasarkan tradisi Jawa yang kuat. Setiap bagian dari keseluruhan kompleks memiliki fungsi yang berbeda dan menyampaikan makna filosofis tertentu dan juga doa-doa yang mewakili nilai-nilai agama, kepercayaan, dan norma budaya Jawa.

Pada 1966, area Kebon Raja sampai Gandok Kiwa di masa Sultan Hamengku Buwono VII pun berubah menjadi area Hotel Ambarrukmo. Sementara area Balekambang sampai Pendopo Agung tidak beralih fungsi dan tetap dipertahankan hingga sekarang.   

Baca Juga: Keluarga Sariaatmadja, Raffi Ahmad Hingga Kaesang Menggocek Cuan Bisnis Sepakbola

Pendopo Agung

Pendopo Agung Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Dikutip dari laman resmi Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta , Pendopo Agung adalah bangunan semi outdoor tanpa dinding yang melambangkan keterbukaan Raja kepada seluruh rakyatnya.

Lantai lebih tinggi dari halaman untuk mencerminkan penghargaan kepada semua tamu dan keintiman dengan harmoni.

Baca Juga: Putra Sulung Jokowi Gibran: Ibu Sudah Mencicil "Packing" Barang

Sejak dibangun pada tahun 1857 oleh Sultan Hamengku Buwono VI, Pendopo Agung tidak mengalami perubahan bentuk melainkan lebarnya. Bentuk dasarnya adalah 'Joglo Sinom' dengan ukuran 32 x 32,4 meter, mengarah ke selatan.

Atapnya ditopang oleh total 36 tiang dari tiga jenis; 4 Saka Guru (pilar utama), 12 Saka Penanggap (pilar pembantu) dan 20 Saka Penitih (pilar luar dan pendukung). 

Semua pilar dihiasi dengan ukiran seperti 'Wajikan', 'Saton', 'Tlacapan', 'Mirong' dan 'Praba' - masing-masing diletakkan di atas 'umpak' (dasar batu) yang diukir dengan kaligrafi Arab.

Baca Juga: Gibran Sebut Ibunya Telah Mulai Packing Barang untuk Dikirim ke Solo

Bale Kambang

Bale Kambang Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Di bagian paling utara kompleks Kedhaton Ambarrukmo, terdapat sebuah bangunan kecil berlantai dua bernama "Bale Kambang". Bale Kambang adalah 'tajug' berbentuk segi delapan yang berdiri kokoh di tengah kolam, terinspirasi dari istana air Taman Sari. 

Sebelumnya, lantai atas digunakan untuk meditasi oleh Raja dan kolam berfungsi untuk bersantai bagi istri, putri, dan anggota keluarga lainnya.

Atapnya berbentuk kerucut segi delapan dengan mahkota di atasnya. Bangunan ini merupakan perpaduan antara gaya kolonial Belanda dan filosofi arsitektur otentik Jawa.

Baca Juga: Prabowo Silaturahim dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta

Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada pemerintah Belanda yang tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat Jawa. Air kolam tersebut dulunya berasal dari Sungai Tambak Bayan di dekatnya dan disaring terlebih dahulu secara alami sebelum mengisi kolam.

Demikian sejarah Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan Pendopo Agung yang rencananya akan menjadi lokasi resepsi pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru