Sejarah Kue Nastar, Perkembangan, hingga Mengenal Jumlah Kalorinya

Selasa, 09 April 2024 | 05:00 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Sejarah Kue Nastar, Perkembangan, hingga Mengenal Jumlah Kalorinya

ILUSTRASI. Resep kue nastar premium


Sejarah Kue Nastar - JAKARTA. Ketahui asal-usul, sejarah, dan jumlah kalori kue Nastar yang populer jelang Lebaran. Nastar tentu menjadi salah satu kue yang kerap disajikan untuk merayakan hari besar salah satunya Hari Raya Idul Fitri.

Kue nastar adalah salah satu kue tradisional Indonesia yang terkenal dan populer. Sejarah Kue Nastar berasal dari kata "ananas taartjes" yang berarti tart nanas dalam bahasa Belanda.

Kue ini sebenarnya merupakan salah satu kue yang diwariskan oleh orang Belanda pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Kue nastar diperkenalkan oleh para ibu Belanda yang bermukim di Hindia Belanda pada abad ke-17.

Baca Juga: Tak Ingin Kolesterol Naik? Pantang Dekati 7 Makanan Ini

Kue nastar

Pada awalnya, kue ini hanya dibuat untuk acara-acara khusus seperti Natal atau Hari Raya Idul Fitri. Namun, seiring berjalannya waktu, kue nastar mulai dikenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia.

Kue nastar memiliki ciri khas berupa bentuk bulat kecil dengan isian selai nanas di tengahnya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kue nastar meliputi tepung terigu, mentega, gula halus, telur, dan selai buah.

Biasanya, kue ini dibuat dengan cara dipanggang di dalam oven hingga matang dan kecoklatan.

Banyak produsen kue yang telah mengembangkan rasa dan bentuk kue nastar menjadi lebih bervariasi, seperti rasa cokelat, keju, stroberi, dan masih banyak lagi.

Namun, selain nanas menjadi salah satu yang populer di Indoneisa. Faktor keberadaan blueberry dan apel yang sulit ditemukan kendati belum adanya infrastruktur supermarket di zaman penjajahan Belanda, nanas dipilih sebagai buah penggantinya.

Nastar sendiri bentuknya lebih kecil dibanding pie atau tart eropa pada umumnya. Saat ini, tidak dijelaskan siapakah yang menciptakan nastar dan yang memiliki paten akan kue ini.

Baca Juga: 6 Macam Kue Lebaran dan Resepnya, Mulai dari Nastar hingga Putri Salju

Nastar di Asia Tenggara

Merangkum dari Pineappletarts.SG, Kue Nastar juga menjadi salah satu saksi sejarah pergerakan Keturunan Peranakan ke wilayah Asia Tenggara. 

Peranakan merupakan keturunan imigran Tionghoa yang datang ke semenanjung Melayu yang meliputi Hindia Timur Belanda dan juga Malaya Inggris. Artinya, negara lain seperti Malaysia dan Singapura juga tidak asing dengan keberadaan nastar untuk hari besar, termasuk hari besar keturunan Tiongkok.

Selain dari Belanda, ada pengaruh juga dari Imigran Portugis terkenal dengan kue tar dan kue kering yang memengaruhi Peranakan. Faktor lingkungan dengan banyaknya perkebunan nanas di wilayah yang sama seperti Indonesia, juga menyebabkan terciptanya kue nastar.

Nastar juga memiliki beberapa nama panggilan lain yang sudah tersebar di negara seperti Singapura dan Malaysia.

Kue Nastar juga disebut sebagai Tat Nanas hingga Kueh Tae.  Sementara, Istilah Nastar menjadi yang paling populer digunakan di Indonesia yang terkenal pada hari-hari raya seperti Natal dan Lebaran.

Berapa Jumlah Kalori Kue Nastar?

Adapun Kue Nastar merupakan makanan cemilan dan tentunya perlu diperhatikan saat ingin mengonsumsi. Rata-rata kue nastar mengandung sekitar 84 kalori dan 6 potong ini memiliki kalori yang sama dengan 3 sendok nasi.

Jumlah kalori tentu dapat bergantung dari isian yang bisa bervariasi tergantung tingkat kemanisan dan kandungan buah asli.

Tentunya, dengan kandungan kalori dan glukosa dari kue Nastar yang cukup tinggi perlu berhati-hati.

Demikian informasi terkait asal-usul sejarah kue Nastar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru