KONTAN.CO.ID - Simak sejarah berdirinya Pelita Air dan perkembangannya. Pemegang operasional Pelitar Air, PT Pertamina (Persero) sedang mempelajari opsi untuk melebur (merger) Pelita Air ke Garuda Indonesia (GIAA).
Melansir dari laporan Kontan.co.id, Tujuan utama merger ini agar Pertamina bisa lebih fokus pada bisnis inti, yaitu migas dan energi terbarukan.
Sementara Pelita Air sebagai lini penerbangan dialihkan agar efisiensi organisasi dan operasional dapat ditingkatkan. Rencana ini termasuk dalam roadmap konsolidasi BUMN yang dikordinasikan oleh BPI Danantara.
Lalu, seperti apa sejarah berdirinya Pelita Air? Simak perkembangan maskapai dari Indonesia ini.
Baca Juga: Pertamina Lepas Bisnis Non Core, Pelita Air Bakal Bergabung dengan Garuda Indonesia
Sejarah Pelita Air
Pelita Air berasal dari divisi pelayanan transportasi udara milik Pertamina bernama Pertamina Air Service yang berdiri sejak 1963. Pada 24 Januari 1970, divisi tersebut secara resmi dilepas menjadi perusahaan mandiri dan berubah nama menjadi PT Pelita Air Service (PAS).
Melansir dari laman Pelita Air.co.id, perusahaan ini berfokus untuk melayani kebutuhan internal Pertamina seperti mobilitas pegawai dan operasional perusahaan minyak & gas.
Sepanjang tahun 1980-an hingga 2000-an, Pelita Air memperluas layanan dengan menyediakan jasa penyewaan pesawat (charter), layanan bandara untuk Pertamina, serta pemeliharaan pesawat melalui anak usaha.
Mereka juga pernah mencoba layanan penerbangan berjadwal dengan nama Pelita AirVenture sekitar tahun 2000, namun layanan ini berhenti pada 2005 karena persaingan ketat di pasar penerbangan reguler.
Baca Juga: Pelita Air Pakai Avtur Bercampur Minyak Jelantah, Pertamina Sukses Bikin Produk SAF
Perkembangan Rute dan Layanan
Setelah lama fokus pada operasi charter, transportasi migas, dan dukungan operasional perusahaan, Pelita Air kembali memasuki pasar penerbangan reguler berjadwal pada 28 April 2022 dengan rute Jakarta ke Denpasar.
Tak lama kemudian, mereka membuka rute Jakarta ke Yogyakarta dan secara bertahap memperluas destinasi domestik lainnya.
Saat ini, Pelita Air mengoperasikan penerbangan domestik reguler, charter, dan layanan kargo. Maskapai ini juga mengelola sejumlah bandara milik Pertamina, seperti Bandara Pondok Cabe, Pinang Kampai, dan Warukin.
Rute Internasional Pelita Air yang baru dirilis adalah tujuan Singapura mulai 18 Agustus 2025 lalu.
Baca Juga: Pelita Air Buka Rute Internasional ke Singapura, Cek Jadwalnya
CEO / Presiden Direktur Saat Ini
Presiden Direktur / CEO Pelita Air saat ini adalah Dendy Kurniawan, yang ditunjuk sejak 8 April 2022. Sebelum memimpin Pelita Air, ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Indonesia AirAsia sejak 2014 hingga 2022.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Master of Arts di bidang Ekonomi Internasional dari Yale University.
Sebelum memimpin Pelita Air, Dendy Kurniawan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia selama beberapa tahun hingga tahun 2022.
Demikian informasi terkait sejarah berdirinya Pelita Air dan perkembangannya saat ini.
Tonton: Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Himbara Mulai Hari Ini, Porsinya Berbeda
Selanjutnya: Kesabaran Trump terhadap Putin Mulai Menipis
Menarik Dibaca: Jago Berinvestasi, Ini 4 Zodiak yang Paling Beruntung di Pasar Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News