Apa itu Dobby Syndrome? Asal-usul, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Sabtu, 30 Desember 2023 | 06:08 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Apa itu Dobby Syndrome? Asal-usul, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

ILUSTRASI. Dobby Syndrome menjadi istilah yang populer di TikTok


KESEHATAN - JAKARTA. Simak apa arti Dobby Syndrome atau Effect yang terjadi pada seseorang. Istilah ini muncul di media sosial terkait dengan kondisi psikologi seseorang yang cukup menarik perhatian.

Dobby Syndrome atau Dobby Effect memiliki arti menghukum diri sendiri atas kenyataan bagi banyak orang. Inilah sebabnya mengapa “efek Dobby” menjadi begitu populer.

Bila Anda familiar dengan buku Harry Potter, nama Dobby pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Dobby merupakan peri rumah tangga yang dikenal sering melukai dirinya sendiri setiap kali dia tidak memenuhi ekspektasi majikannya.

Karakter dari Harry Potter itu digambarkan dengan watak yang lucu, namun dengan kelemahan suka menyakiti diri sendiri dan semua orang takut padanya. Mengapa ada orang yang ingin melukai dirinya sendiri?

Baca Juga: Kebiasaan-Kebiasaan yang Bisa Rusak Potensi Anak yang Wajib Dihindari Orangtua

Arti Dobby Syndrome

Stres dan cemas

Melansir dari Exploring Your Mind, efek Dobby atau Dobby Syndrome berkaitan erat dengan cara peri yang selalu menawan itu memperlakukan dirinya sendiri. Perasaan bersalah setelah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai Anda atau yang dianggap sebagian besar tidak etis atau tidak bermoral adalah hal yang normal sampai batas tertentu.

Namun, Anda mempunyai masalah jika Anda terus-menerus menghukum diri sendiri karena merasa bersalah atas segala hal. Ini adalah masalah karena Anda memikul terlalu banyak tanggung jawab di pundak Anda.

Ada beberapa siklus rasa bersalah yang bisa terjadi pada seseorang karena rasa trauma yang timbul.

Siklus Dobby Syndrome

Siklus rasa bersalah biasanya mengikuti pola berulang dari pikiran, emosi, dan perilaku yang saling mempengaruhi, sehingga menciptakan siklus yang terus berlanjut.

Berikut gambaran umum tentang bagaimana siklus rasa bersalah terlihat, dirangkum dari laman

  1. Adanya Pemicu: Siklus rasa bersalah dimulai dengan pemicu, yang dapat berupa peristiwa, tindakan, atau situasi tertentu yang membangkitkan perasaan bersalah. Ini bisa berupa kesalahan, kegagalan yang dirasakan, atau pelanggaran terhadap nilai-nilai pribadi atau standar moral.
  2. Respon Bersalah: Pemicunya menimbulkan rasa bersalah, ditandai dengan perasaan menyesal, menyalahkan diri sendiri, dan rasa tanggung jawab atas kesalahan yang dirasakan. Rasa bersalah bisa disertai dengan pembicaraan negatif pada diri sendiri, penilaian diri yang kasar, dan keyakinan mendalam bahwa seseorang pantas mendapatkan hukuman.
  3. Tekanan Emosional: Rasa bersalah menghasilkan tekanan emosional, seperti kesedihan, rasa malu, kecemasan, atau depresi. Emosi ini memperparah perasaan bersalah, sehingga sulit untuk menemukan kelegaan atau melepaskan perasaan negatif.
  4. Perilaku Punitif: Sebagai respons terhadap rasa bersalah, individu sering kali melakukan perilaku menghukum diri sendiri sebagai cara untuk mencari penebusan atau mengurangi rasa bersalah mereka. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai isolasi diri, sabotase diri, kritik diri, atau terlibat dalam kebiasaan yang merusak diri sendiri.
  5. Penguatan: Paradoksnya, perilaku menghukum diri sendiri ini memperkuat siklus rasa bersalah. Alih-alih memberikan keringanan, hal-hal tersebut justru semakin memvalidasi keyakinan bahwa seseorang pantas menderita dan melanggengkan siklus rasa bersalah, menyalahkan diri sendiri, dan tekanan emosional.
  6. Berulang: Siklus rasa bersalah menjadi pola yang terus berlanjut ketika individu terus mengalami siklus pemicu, respons rasa bersalah, tekanan emosional, dan perilaku menghukum. Perulangan yang berulang ini dapat menghabiskan banyak energi mental dan emosional, menyebabkan perasaan tidak berdaya dan berkurangnya rasa harga diri.

Setelah mengenal siklus di atas, Anda bisa ikuti panduan untuk mengatasi gejala yang timbul.

Cara mengatasi Dobby Syndrome

Anda bisa mengelola rasa bersalah yang kompleks dapat menjadi tantangan, namun, dengan usaha yang tepat, dapat dicapai. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu dalam mengurangi rasa bersalah yang kompleks, dilansir dari laman My Well Being.

1. Maaf pada diri sendiri

Saat Anda bisa menerima diri sendiri dengan penuh belas kasihan dan mengasapi perasaan bersalah dengan pengampunan dapat membantu melepaskan beban emosional. Ini bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, tetapi memberi diri sendiri ruang untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan.

2. Tantang pikiran yang ,enimbulkan Rasa Bersalah

Kemudian, mulai untuk identifikasi dan tantang pikiran negatif yang memperkuat rasa bersalah. Evaluasi kembali keyakinan atau pandangan yang mungkin tidak realistis dan menciptakan pandangan yang lebih seimbang.

3. Carilah perspektif orang lain

Anda perlu melihat situasi dari berbagai sudut pandang. Terkadang, menggali perspektif orang lain atau memahami konteks lebih luas dapat membantu mengurangi rasa bersalah yang tidak proporsional.

4. Menerima keadaan dan realistis

Anda perlu menghindari menetapkan standar yang terlalu tinggi atau tidak realistis untuk diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri dengan cara yang realistis dan memahami bahwa manusia tidak sempurna dapat membantu mengurangi rasa bersalah yang tidak perlu.

5. Latih perhatian

Untuk mengatasi Dobby Syndrome, Anda bisa fokus pada kehadiran saat ini dan latih perhatian terhadap perasaan dan pikiran yang muncul. Ini dapat membantu menghindari penumpukan emosi yang tidak sehat dan meningkatkan pemahaman terhadap akar penyebab rasa bersalah.

6. Ambil Tindakan Positif

Anda perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki situasi atau membuat perubahan positif. Mengambil tanggung jawab dan bertindak dapat memberikan rasa kontrol yang lebih besar terhadap situasi.

7. Tetapkan Batasan

Pastikan batasan sejauh mana efek dari Dobby Syndrome dapat memengaruhi kebahagiaan. Anda perlu menanamkan kebijaksanaan untuk mengenali kapan rasa bersalah perlu diterima sebagai bagian dari pertumbuhan dan kapan harus dilepaskan.

8. Carilah Bantuan Profesional

Bila rasa bersalah terkait dengan masalah yang lebih dalam atau berlarut-larut, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti konseling atau terapi. Profesional kesehatan mental dapat membantu mengeksplorasi akar masalah dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Itulah beberapa informasi terkait fenomena Dobby Syndrome atau Efek Dobby yang menyerang karena rasa bersalah seseorang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru