Apa Itu Sistem Ekonomi Tradisional? Ini Ciri-Ciri, Kekurangan, & Negara Penganutnya

Jumat, 19 Januari 2024 | 16:56 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Apa Itu Sistem Ekonomi Tradisional? Ini Ciri-Ciri, Kekurangan, & Negara Penganutnya

ILUSTRASI. Ilustrasi Resesi Ekonomi


Sistem Ekonomi Tradisional -  Salah satu jenis ekonomi yang saat ini masih dianut oleh beberapa negara adalah sistem ekonomi tradisional.

Bersumber dari Modul Ekonomi Paket C Kemendikbud Ristek, sistem ini terpusat pada kebiasaan dan adat istiadat dalam menjalankan perekonomiannya. 

Dalam sistem ini, peran sumber daya alam sangat penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek. 

Meskipun sederhana, ternyata masih ada beberapa wilayah bahkan negara yang menerapkan sistem ekonomi ini.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Calon Taruna Akmil 2024? Catat Jadwal dan Persyaratannya Ini

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

Pada sistem ekonomi tradisional, kegiatan ekonomi dilakukan untuk mempertahankan apa yang telah ada, sehingga tidak ada usaha untuk memperoleh sesuatu yang baru, karena mereka menganggap apa yang sudah dimiliki cukup memadai.

Melansir Modul Ekonomi Kelas X Kemendikbud Ristek, berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional.

  • Belum ada pembagian kerja/spesialisasi dalam kegiatan ekonomi
  • Menerapkan sistem barter dalam kegiatan perdagangan
  • Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan Bertumpu pada sektor agraris
  • Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat
  • Alat/teknologi produksi bersifat sederhana
  • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
  • Kekayaan alam terutama tanah dan hutan menjadi sumber penghidupan utama

Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional

Kelebihan

  • Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
  • Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat karena produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
  • Masyarakat cenderung bertindak jujur karena masih menggunakan sistem barter
  • Mendorong hubungan kerjasama dan kerukunan antar individu terjalin erat
  • Perekonomian masyarakat cenderung stabil
  • Alam relatif terjaga karena masyarakat cenderung menjaga kelestarian alam

Baca Juga: Mengenal Pergerakan Satelit Alami Bumi, Bulan, serta Fenomenanya yang Muncul

Kekurangan

  • Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
  • Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan karena sistem barter terbatas
  • Produktivitas rendah akibat teknologi yang digunakan masih sederhana.
  • Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
  • Kualitas barang hasil produksi masih rendah
  • Kegiatan ekonomi tidak ditujukan untuk mencari laba
  • Kegiatan ekonomi tidak untuk meningkatkan taraf hidup
  • Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakat kurang berkembang dan statis
  • Alokasi sumber daya ekonomi dilakukan secara tidak efisien.

Negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional

Meskipun sudah banyak perkembangan dalam perekonomian dunia, beberapa negara masih menganut sistem ini. Negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi tradisional diantaranya:

1. Indonesia: Beberapa daerah di Papua ternyata masih menggunakan sistem ini. Hal ini disebabkan karena akses ke daerah tersebut yang terbatas atau berada di lokasi terpencil. 

2. Ethiopia: Negara ini masih menganut sistem ekonomi tradisional. Kondisi ini disebabkan karena Ethiopia masih mengandalkan industri pertanian dan masuk dalam negara termiskin di dunia. 

3. Afrika Tengah: Cukup banyak desa di Afrika Tengah yang masih menggunakan sistem ekonomi ini seperti Mobaye, Mbaiki, Batangafo, dan lain-lain. 

4. Malawi: Negara ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Sebagian besar transaksi ekonomi di Malawi masih menggunakan sistem barter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru