Apa Itu Sturgeon Moon? Ini Sejarah Bulan Purnama pada 9 Agustus dan Cara Melihatnya

Kamis, 07 Agustus 2025 | 14:45 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Apa Itu Sturgeon Moon? Ini Sejarah Bulan Purnama pada 9 Agustus dan Cara Melihatnya

ILUSTRASI. An Israeli army Black Hawk helicopter flies during full moon off the shore of the Mediterranean Sea, near the Israeli border with Gaza, as seen from Ashkelon, Israel January 18, 2022. REUTERS/Amir Cohen 


KONTAN.CO.ID - Simak fenomena Sturgeon Moon pada 9 Agustus yang menjadi bulan Purnama yang berbeda. Fenomena astronomi sering kali menghadirkan keindahan sekaligus keunikan tersendiri.

Salah satunya adalah kemunculan Sturgeon Moon, atau Purnama Sturgeon yang terjadi pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Purnama ini bukan sekadar bulan penuh biasa, melainkan memiliki sejarah penamaan yang berasal dari budaya penduduk asli Amerika yang mengaitkannya dengan musim tangkap ikan sturgeon.

Di balik nama tradisionalnya, Sturgeon Moon tetap merupakan bagian dari siklus astronomis yang bisa diamati secara kasatmata dari Bumi, termasuk di Indonesia.

Setiap tahunnya, purnama ini menjadi momen yang dinantikan oleh pecinta langit malam karena menawarkan pemandangan bulan penuh yang cerah dan indah saat senja hingga malam hari.

Baca Juga: Ini yang Harus Anda Ketahui Mengapa 5 Agustus 2025 jadi Hari Terpendek

Apa itu Sturgeon Moon?

Fase Bulan

Melansir dari laman Live Science, Sturgeon Moon merupakan nama tradisional untuk purnama khusus pada bulan Agustus.

Nama ini berasal dari komunitas penduduk asli Amerika (Algonquin dan sejenisnya), yang menamai purnama ini demikian karena saat itulah ikan sturgeon (ikan besar khas danau besar Amerika Utara) yang paling banyak ditangkap.

Secara astronomis, Sturgeon Moon terjadi ketika Bumi, bulan, dan matahari sejajar sehingga kita melihat wajah bulan sepenuhnya (fase purnama).

Baca Juga: 7 Fenomena Astronomi pada Agustus 2025, Ada Puncak Hujan Meteor di Tengah Bulan

Sebuah fenomena yang terjadi setiap bulan sekali. Namun, julukan “Sturgeon Moon” digunakan untuk membedakan purnama Agustus dari purnama di bulan lain.

Nah, setiap fase purnama terletak rendah di langit selatan, seperti yang terlihat dari garis lintang utara belahan bumi utara.

Hal ini karena jauh di selatan khatulistiwa langit, bulan purnama naik pada sudut dangkal ke cakrawala dan tetap di langit malam untuk waktu yang lebih singkat. Itu menyebabkan perbedaan waktu antara bulan terbit menyusut menjadi sekitar 30 menit.

Baca Juga: Hari-Hari pada Juli-Agustus 2025 Diprediksi Bakal Lebih Singkat, Ini Sebabnya

Kapan Bisa Disaksikan di Langit Indonesia?

Untuk tahun 2025, puncak purnama Sturgeon Moon diperkirakan terjadi pada 9 Agustus 2025 pada siang hari untuk wilayah Amerika. Sehingga, Indonesia bisa melihat jelang petang atau matahari terbenam.

Mengutip dari data situs Moon Info, perkiraan ini sekitar pukul 15:54–15:57 WITA (Waktu Indonesia Tengah) (pukul siang), sesuai data untuk Denpasar, Bali, dan wilayah Kalimantan.

Meskipun puncaknya terjadi pada siang hari, bulan tetap akan terbit saat senja, tepat setelah matahari terbenam dan akan tampak penuh di langit.

Sehingga, Anda bisa menyaksikannya di Indonesia pada malam tanggal 9 Agustus, dan kemungkinan masih terlihat di malam-malam berikutnya jika cuaca cerah.

Itulah informasi menarik terkait Sturgeon Moon sebagai bulan Purnama istimewa di bulan Agustus.

Tonton: Beban Biaya Sekolah Naik, Dorong Inflasi dalam 2 bulan Ke Depan

Selanjutnya: Menakar Efektivitas Bisnis Tambang Emas dalam Memompa Kinerja Indika Energy (INDY)

Menarik Dibaca: Metode Jalan Kaki 6-6-6 Bisa Menurunkan Berat Badan lo, Kata Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru