4. Gunung Banua Wuhu
Gunung api bawah laut Indonesia selanjutnya, yakni Banua Wuhu di perairan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Ketinggian Gunung Banua Wuhu dari dasar laut diperkirakan mencapai 400 meter. Gunung ini terpantau terakhir beraktivitas pada 1919, antara lain mengeluarkan lava pada 2 Februari.
Pada 2 April 1919, Banua Wuhu kembali mengeluarkan lava dan erupsi eksplosif yang menyebabkan air laut pasang serta ledakan-ledakan hebat.
Ledakan tersebut juga merusak pohon kelapa dan membakar 25 rumah penduduk di pantai timur. Keesokannya, pada 3 April 1919 pukul 10.30 WIB, terjadi erupsi dengan gumpalan uap setingi 4 sampai 5.000 meter.
5. Gunung Emperor of China
Terletak di bagian barat Laut Banda, gunung api bawah laut Indonesia selanjutnya adalah Gunung Emperor of China. Gunung Emperor of China diketahui memiliki ketinggian 1.500 meter dari dasar laut dan berada pada kedalaman 2.850 meter di bawah permukaan laut.
Baca Juga: Letusan Gunung Semeru Picu Tsunami, BNPB: Berita Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan
6. Gunung Yersey
Selama ekspedisi Snellius pada 1929, Gunung Yersey di Laut Banda Selatan diketahui berada di kedalaman lebih dari 3.800 meter. Dari sana, diketahui pula bahwa tempat ini dipenuhi deretan terumbu karang yang kemudian disebut Yersey.
Gunung Yersey sendiri menjulang sekitar 600 meter dari Yersey. Terdapat juga punggungan laut yang membawa dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Api Wetar dan Gunung Api Batubara.
Lantas, bagaimana status keenam gunung api bawah laut Indonesia?