Indonesia nomor 6, berikut 10 negara penghasil emas terbesar di dunia

Senin, 22 Februari 2021 | 20:10 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Indonesia nomor 6, berikut 10 negara penghasil emas terbesar di dunia


EMAS - Harga emas pada 2020 mengalami kenaikan secara konsisten, bahkan melonjak hingga US$ 2.000 per troi ons selama musim panas. Level yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Kenaikan harga emas ini terjadi karena ketidakpastian seputar dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 serta gejolak politik di Amerika Serikat (AS) dan sekitarnya.

Keadaan ini membuat investor menginginkan emas. Namun di saat yang sama, gangguan pasokan yang disebabkan oleh virus corona membuat para ahli bertanya, apakah hal tersebut juga berpengaruh terhadap produksi emas. 

Menurut US Geological Survey, pada 2019, produksi emas di seluruh dunia mencapai sekitar 3.000 metrik ton (MT). Angka ini setara dengan produksi emas di 2018.

Saat ini, setidaknya ada 10 negara penghasil emas terbesar di dunia. Negara mana sajakah itu? 

Baca Juga: Antam (ANTM) naikkan volume penjualan bijih nikel, simak rekomendasi sahamnya

Daftar 10 negara penghasil emas terbesar di dunia

Dirangkum dari laman Investingnews.com, berikut 10 negara penghasil emas terbesar di dunia pada 2019: 

1. China

China adalah produsen emas terbesar di dunia dengan total produksi sebesar 420 MT pada 2019. Negara ini telah memegang posisi teratas selama lebih dari satu dekade.

Pada 2018, produksi China turun 39 MT, dan penurunan tersebut diperkirakan sebagai akibat dari peningkatan regulasi lingkungan. Menurut World Gold Council, China juga merupakan konsumen perhiasan emas terkemuka dunia.

2. Australia

Di 2019, produksi emas di Australia mencapai 330 MT, naik dari 315 MT pada 2018. Aktivitas eksplorasi baru-baru ini di wilayah Pilbara Australia Barat telah membantu meningkatkan produksi emas secara konsisten di negara tersebut.

Sementara kawasan Pilbara paling dikenal sebagai salah satu penghasil bijih besi terbesar di dunia. Kawasan tersebut saat ini sedang mengalami peningkatan eksplorasi emas berkat penemuan besar pada 2017 oleh Novo Resources dan Artemis Resources. 

Baca Juga: IHSG Menguat 1,10%, Net Buy Asing Tembus Rp 472,43 Miliar

3. Rusia

Pada 2019, Rusia sekali lagi menjadi produsen emas terbesar ketiga. Output emas dari negara tersebut telah meningkat selama beberapa tahun terakhir yakni dari 255 MT pada 2017 menjadi 310 MT di 2019. 

Selain itu, Rusia juga berencana untuk meningkatkan produksinya selama beberapa dekade berikutnya. 

Rusia dilaporkan berencana untuk meningkatkan produksi emas tahunannya di 2020 dan terus meningkat sebagai upaya untuk menjadi produsen emas terbesar di dunia pada 2029. 

Menurut Survei Geologi AS, cadangan emas Rusia mencapai 5.300 MT, terbesar kedua setelah Australia sebesar 10.000 MT.

4. Amerika Serikat

Produksi emas AS telah menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada 2019, AS memproduksi emas sebesar 200 MT, turun sebanyak 26 MT dari tahun sebelumnya. 

Sebagian besar emas di negara itu diproduksi di lebih dari 40 tambang dengan beberapa tambang besar di Alaska dan sejumlah tambang yang lebih kecil di AS Barat. Cadangan emas di AS diperkirakan mencapai 3.000 MT.

Baca Juga: Harga emas spot ke US$ 1.783,56, mencoba bangkit dari penurunan 7 bulan

5. Kanada

Produksi emas di Kanada sedikit menurun pada 2019, namun tetap memungkinkan negara tersebut mempertahankan statusnya sebagai penghasil emas terbesar kelima di dunia.

Pada 2019, Kanada melaporkan produksi emas mencapai 180 MT, turun dibandingkan dengan realisasi 2018 sebesar 183 MT.

6. Indonesia

Pada 2019, Indonesia berhasil mencatatkan sebagai negara penghasil emas keenam terbesar di dunia. Posisi ini mengungguli Peru yang tahun sebelumnya berada di urutan keenam. 

Negara kaya mineral ini menghasilkan 160 MT emas tahun lalu. Setengah dari produksi emas negara ini berasal dari tambang Grasberg Freeport-McMoRan, tambang emas terbesar di dunia, yang diyakini memiliki cadangan emas terbesar secara global.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Kembali Melarang Mudik Lebaran Tahun Ini

7. Peru dan Ghana

Pada 2019, Peru dan Ghana sama-sama menempati posisi ketujuh negara penghasil emas terbesar di dunia. Peru mengalami penurunan produksi emas tahun lalu, dengan output turun dari 145 MT pada 2018 menjadi 130 MT di 2019. 

Penambangan emas ilegal terus menjadi tantangan bagi negara tersebut, dan bertanggungjawab atas kerusakan tanah, termasuk deforestasi hutan Amazon.

Sementara itu, produksi emas Ghana tetap stabil dari tahun sebelumnya yakni menghasilkan 130 MT emas pada 2019. Perlu dicatat, Ghana adalah produsen emas terbesar di Afrika, setelah melampaui Afrika Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

8. Meksiko

Produksi emas di Meksiko pada 2019 turun menjadi 110 MT dibanding 2018 sebesar 125 MT. Selain itu, Meksiko juga menghadapi tantangan banyaknya tambang emas yang habis kontrak sehingga menyebabkan penurunan produksi pada tahun 2017. 

Baca Juga: Tren kenaikan harga batubara, Darma Henwa (DEWA) lebih optimistis tahun ini

9. Uzbekistan dan Kazakhstan

Kazakhstan berhasil masuk ke daftar negara penghasil emas terbesar di dunia pada 2019 dan berada di posisi yang sama dengan Uzbekistan yakni kesembilan. Kedua negara menghasilkan 100 MT emas pada 2019.

Tambang emas Muruntau di Uzbekistan adalah salah satu tambang terbuka terbesar di dunia. Uzbekistan telah memproduksi emas dari tambang tua selama beberapa waktu, dan belum melihat banyak investasi eksplorasi. 

Sementara, tambang penghasil emas paling strategis di Kazakhstan adalah tambang Vasilkovskoye, yang dijalankan oleh anak perusahaan Glencore Kazzinc. Tambang tersebut memiliki lebih dari 5 juta ons cadangan emas terbukti. 

Baca Juga: Pasar Batubara Memanas, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) Bidik US$ 109 Juta

10. Afrika Selatan

Afrika Selatan telah menjadi salah satu negara penghasil emas terbesar dunia selama beberapa dekade. Namun, produksi emas negara itu telah turun 85 persen sejak 1980. 

Produksi emas Afrika Selatan juga anjlok dari 117 MT pada 2018 menjadi 90 MT di 2019.

Dalam beberapa tahun terakhir, Afrika Selatan dilanda perselisihan politik, sebagian besar karena konflik antara Association of Mineworkers and Construction Union (AMCU) dan produsen emas di daerah tersebut. 

AMCU telah mengadakan banyak protes dan pemogokan di beberapa tambang emas dan platinum dalam beberapa tahun terakhir, dengan harapan mendapatkan lebih banyak upah dan menghentikan merger yang bisa menyebabkan hilangnya pekerjaan mereka. 

Selanjutnya: Demi Memperkuat Bisnis Nikel, PT Harum Energy Tbk Rajin Mengakuisisi Perusahaan Lain

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani
Terbaru