BBM - Di Indonesia, bahan bakar minyak (BBM) dibagi menjadi BBM subsidi dan non-subsidi. Kedua jenis itu dikategorikan dari segi bantuan pembiayaan dari pemerintah.
Jenis BBM subsidi yang ada di Indonesia saat ini adalah Pertalite dan Biosolar. Penggunaannya pun saat ini mulai dibatasi dan hanya bisa dibeli bagi kendaraan yang terdaftar dalam aplikasi MyPertamina maupun laman Program Subsidi Tepat.
Selain itu, pemerintah juga menaikkan harga BBM subsidi yakni Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara harga BBM subsidi Biosolar juga naik menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Lantas, apa beda BBM subsidi dengan BBM non-subsidi?
Baca Juga: Pemerintah Bakal Kerek Tarif Tol? Ini Jawaban Menteri PUPR Basuki
Beda BBM subsidi dan non-subsidi
Dirangkum dari laman Indonesia Baik, berikut adalah beda BBM subsidi dan non-subsidi:
1. BBM subsidi
BBM subsidi adalah bahan bakar minyak yang diberikan subsidi oleh pemerintah menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sehingga, harga BBM subsidi ini lebih murah dibandingkan dengan BBM non-subsidi.
BBM subsidi hanya diberikan kepada jenis tertentu yang biasanya memiliki nilai oktan dan setana lebih rendah dibandingkan dengan BBM non-subsidi.
Penjualan BBM subsidi pun dibatasi dengan kuota serta hanya dapat digunakan oleh konsumen dari kalangan tertentu saja.
Contoh jenis BBM subsidi adalah Pertalite dan Biosolar.
Baca Juga: Subsidi Energi Tahun Depan Lebih Melandai
2. BBM non-subsidi
Sementara BBM non-subsidi adalah bahan bakar minyak yang diperjualbelikan tanpa adanya campur tangan pemerintah. Pembiayaan BBM non-subsidi ini diberikan oleh perusahaan penyedia bahan bakar minyak seperti Pertamina, Exxon, Vivo, dan sebagainya.
Harga BBM non-subsidi berbeda-beda tergantung jenis oktan dan setananya. Namun, harga BBM non-subsidi ini lebih mahal dibandingkan harga BBM subsidi lantaran tidak ada bantuan pembiayaan dari pemerintah dan memiliki nilai oktan lebih tinggi.
Kualitas BBM non-subsidi pun lebih bagus dibandingkan dengan BBM subsidi lantaran nilai oktan dan setananya yang lebih tinggi. Ketersediaan BBM non-subsidi tidak dibatasi dan direkomendasikan untuk kendaraan yang dibatasi atau peralihan dari BBM subsidi.
Contoh jenis BBM non-subsidi antara lain Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite, maupun Pertamax.
Demikian beda BBM subsidi dan BBM non-subsidi yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News