Puncak Hujan Meteor Orionid November (28-29 November)
Hujan meteor Orionid sepertinya tidak hanya terjadi pada Oktober saja, lo. Orionid November merupakan hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi Orion.
Perbedaan Orionid bulan Oktober dan November adalah intensitasnya yang lebih sedikit. Hujan meteor Orionid November merupakan minor lantaran intensitas maksimumnya saat di zenit hanya 3 meteor per jam.
Sumber hujan meteor ini kabarnya juga belum diketahui pasti. Sementara Orionid bersumber dari komet Halley, termasuk ke dalam hujan meteor utama dan intensitas maksimumnya mencapai 15 meteor per jam.
Puncak hujan meteor Orionid November terjadi pada 28 November 22.30 WIB/ 23.30 WITA/ 00.30 WIT, akan berlangsung sampai 6 Desember 2021.
Anda bisa menyaksikan Orionid November sejak pukul 19.30 WIB pada malam sebelumnya (28 November) hingga akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbit Matahari) keesokan harinya (29 November). Tepatnya dari arah timur-timur laut hingga barat-barat laut.
Di wilayah Indonesia, intensitas hujan meteor ini berkisar 2-3 meteor per jam karena titik radian saat transit bervariasi mulai 63-68 derajat.
Baca Juga: Asteroid seukuran menara Eiffel melewati Bumi pada Desember 2021, berbahaya?
Konjungsi Superior Merkurius (29 November)
Konjungsi superior merupakan konfigurasi yang berlaku khusus pada planet Merkurius dan Venus. Dalam hal ini, ketika Merkurius, Matahari, dan Bumi terletak pada satu garis lurus dan Merkurius membelakangi Matahari.
Konjungsi superior ini juga menandai pergantian ketampakan Merkurius yang semula ketika fajar menjadi senja.
Fenomena ini akan terjadi pada 29 November 2021 pukul 12.05 WIB/13.05 WITA/14.05 WIT.
Nadir Ka'bah (ketika Matahari tepat di bawah Ka'bah) - 29 November
Pada tanggal yang sama, 29 November 2021 terjadi fenomena astonomi lainnya yakni Nadir Ka'bah. Ini merupakan fenomena astornomi ketika Matahari tepat di nadir (titik terbawah) saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka'bah.
Karena bentuk Bumi yang bulat, maka Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka'bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Ka'bah) ketika tengah hari.
Ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang, dan sore akan mengarah ke kiblat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News