Intip Sejarah Poundsterling Inggris Raya, Mata Uang Tertua di Dunia

Rabu, 06 Agustus 2025 | 13:48 WIB Sumber: BBC
Intip Sejarah Poundsterling Inggris Raya, Mata Uang Tertua di Dunia

ILUSTRASI. FILE PHOTO: Woman holds British pound banknotes in this illustration taken May 30, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


KONTAN.CO.ID - Intip sejarah Poundsterling sebagai mata uang Britania Raya. Mata uang di dunia beragam sesuai kebijakan setiap negara maupun teritori tertentu.

Salah satu mata uang populer adalah Poundsterling (simbol: £; kode: GBP – Great Britain Pound). GBP menjadi mata uang resmi tertua di dunia yang masih digunakan hingga kini.

Lalu seperti apa sejarah Poundsterling, perkembangan, dan alasan tidak memakai Euro? Simak informasi selengkapnya.

Baca Juga: Bank Sentral Indonesia, Malaysia dan Thailand Perluas Kerjasama Mata Uang Lokal

Sejarah Poundsterling

BRITAIN-CURRENCY/

Melansir dari laman BBC, Poundsterling bermula pada abad ke-8, saat kerajaan Anglo-Saxon mulai menggunakan satuan “pound” sebagai ukuran berat logam perak.

Nama "sterling" sendiri berasal dari koin perak kecil bernama "sterling penny" yang mulai beredar luas pada masa pemerintahan Raja Offa dari Mercia sekitar tahun 775 M. Saat itu, satu pound bernilai 240 penny sterling, sistem yang dipertahankan selama berabad-abad.

Pound mengalami banyak perubahan seiring waktu, baik dalam bentuk fisik maupun sistem keuangan.

Baca Juga: Kalender Ekonomi Forex (5 Agustus 2025), Awas Rilis Data PMI Manufaktur AS dan UK!

Pada abad ke-17, Bank of England didirikan (1694) dan mulai mencetak uang kertas Poundsterling sebagai bentuk pengganti emas dan perak yang sebelumnya digunakan.

Sistem standar emas (gold standard) diberlakukan di Inggris pada awal abad ke-19, mengaitkan nilai Poundsterling secara langsung dengan emas.

Namun, sistem ini ditinggalkan secara bertahap, terutama setelah krisis ekonomi dan Perang Dunia.

Pada era modern, Poundsterling tetap menjadi simbol kekuatan ekonomi Inggris, meskipun Inggris memutuskan untuk tidak mengadopsi Euro saat Uni Eropa memperkenalkan mata uang bersama tersebut.

Mata uang Poundsterling berlaku untuk negara Inggris, Skotlandia, Wales, hingga Irlandia Utara.

Pound juga digunakan di wilayah Jersey, Guernsey, Gibraltar, Pulau Man, Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, Wilayah Antartika Britania, serta Tristan da Cunha.

Baca Juga: Uni Eropa dan Inggris Capai Kesepakatan Awal Jelang Pertemuan KTT EU-UK

Latar Belakang Britania Raya memakai Poundsterling

Mengutip dari investopedia, ada beberapa lasan mengapa Inggris (Britania Raya) tidak menggunakan mata uang Euro (€) dan tetap mempertahankan Poundsterling (£) sangat berkaitan dengan keputusan politik, ekonomi, dan identitas nasional.

1. Keputusan Politik dan Referendum

Inggris memang anggota Uni Eropa (hingga Brexit resmi terjadi pada 2020), tetapi tidak pernah mengadopsi Euro sebagai mata uang resmi.

Hal ini karena sejak awal Inggris memilih untuk tetap menggunakan Poundsterling berdasarkan klausa pengecualian (opt-out) yang disepakati saat Perjanjian Maastricht (1992), yaitu perjanjian pendirian Uni Eropa dan Eurozone.

Pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri John Major saat itu menegosiasikan agar Inggris tidak diwajibkan mengadopsi Euro meski tetap menjadi anggota UE. Jadi, Inggris punya hak legal untuk menolak bergabung dalam Uni Ekonomi dan Moneter (EMU) meskipun secara politis tetap terlibat dalam UE.

Baca Juga: John Stones Yakin Manchester City Punya 'Api Semangat' Rebut Gelar Liga Inggris

2. Pertimbangan Ekonomi dan Stabilitas Moneter

Banyak ekonom dan pejabat Inggris khawatir bahwa moneter Eropa tidak bisa menyesuaikan kebijakan untuk kondisi ekonomi tiap negara. Inggris ingin mempertahankan kontrol atas kebijakan suku bunga dan inflasinya melalui Bank of England, bukan melalui Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengatur Euro.

Euro menghapus kemampuan untuk menyesuaikan nilai tukar sesuai kebutuhan nasional. Inggris menilai fleksibilitas mata uang sendiri (Pound) penting untuk mengatasi krisis atau mendorong ekspor.

3. Identitas Nasional dan Sentimen Publik

Poundsterling adalah simbol kedaulatan ekonomi dan nasional Inggris. Banyak warga Inggris merasa bahwa mempertahankan Pound adalah bentuk dari kemandirian nasional dan identitas sejarah yang tidak ingin dilepaskan.

Jajak pendapat publik selama bertahun-tahun menunjukkan penolakan kuat terhadap Euro. Mata uang Pound dianggap bagian dari warisan sejarah dan kebanggaan nasional, karena telah digunakan selama lebih dari 1.200 tahun.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Mata Uang Jerman, Fase Deutsche Mark, hingga Menjadi Euro

4. Evaluasi Ekonomi oleh Pemerintah Inggris

Pada era Perdana Menteri Tony Blair, pemerintah sempat membuka kemungkinan penggunaan Euro.

Namun pada 2003, Menteri Keuangan Gordon Brown menetapkan lima tes ekonomi untuk mengukur apakah Inggris siap mengadopsi Euro. Hasilnya? Tidak memenuhi syarat. Maka Inggris secara resmi menolak adopsi Euro dan mempertahankan Pound.

Itulah informasi menarik terkait sejarah dari Poundsterling sebagai mata uang Britania Raya.

Tonton: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan

Selanjutnya: Airlangga: Menkeu Restui Kenaikan Plafon KUR Perumahan dan Perpanjangan PPN DTP 100%

Menarik Dibaca: 14 Manfaat Makan Terong bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Turunkan Berat Badan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru