CARI TAHU - Mengenal apa itu iris dan retina mata yang termasuk dalam data biometrik. Media sosial tengah ramai dengan perbincangan bahwa masyarakat di kota tertentu mendapatkan uang dengan memberikan data mata tersebut.
Kini, pemerintah telah menutup sementara operasional layanan Worldcoin dan World ID termasuk di wilayah di Bekasi, Jawa Barat.
Tentu, masyarakat memiliki pertanyaan terkait mengapa seseorang bisa dibayar dengan menukarkan data Iris atau Retina? Simak penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Ini 20 Password Lemah yang Dipakai oleh Orang Indonesia, Waspada Mudah Ditebak
Apa itu Data Iris dan Retina?
Melansir dari laman M2SYS, data iris dan retina merupakan data biometrik tingkat tinggi yang digunakan dalam sistem keamanan canggih, seperti autentikasi akses pada perangkat atau sistem informasi sensitif.
Bahkan, saat Anda berlibur ke negara dengan aturan visa ketat, Anda perlu melakukan pemindaian iris dan retina mata oleh imigrasi setempat.
Iris mata merupakan bagian berwarna di sekitar pupil (lubang hitam di tengah mata) yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengecilkan atau melebarkan pupil.
Bentuk dan pola iris unik pada setiap orang, bahkan pada saudara kembar identik sekalipun. Sementara, retina adalah lapisan tipis di bagian belakang dalam bola mata. Fungsinya:
Bagian mata ini berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk ke mata dan memprosesnya menjadi sinyal listrik.
Baca Juga: Komdigi Bekukan Sementara Layanan Worldcoin dan World ID Usai Viral di Bekasi
Mengapa Iris dan Retina Mata Bersifat Pribadi?
Dengan bentuk yang berbeda-beda, ini sebabnya iris dan retina sering digunakan sebagai alat identifikasi biometrik.
1. Unik untuk Setiap Individu
Tidak ada dua iris yang sama di dunia. Pola, warna, dan teksturnya terbentuk sejak bayi dan tidak berubah seumur hidup, menjadikannya identitas yang sangat personal.
2. Tidak Bisa Dipalsukan dengan Mudah
Tidak seperti password atau kartu identitas, iris sulit ditiru. Sistem pemindaian iris membutuhkan pengenalan pola mikroskopis yang sangat detail.
3. Digunakan dalam Sistem Keamanan Tinggi
Karena keakuratannya, iris digunakan dalam sistem pengamanan tingkat tinggi, seperti imigrasi bandara, akses militer, hingga sistem keuangan dan perbankan.
4. Berisi Data Biometrik Permanen
Sekali direkam, data iris menjadi bagian dari database biometrik yang sensitif. Bila disalahgunakan, seseorang bisa mengalami pencurian identitas atau pelacakan tanpa izin.
Bahkan, dalam perekaman KTP saat Anda memilikinya pertama kali, petugas perlu meminta data retina untuk menyimpan dan memverifikasi data Anda.
Baca Juga: Titik Lokasi Orb Aplikasi World Tutup Setelah Dibekukan Komdigi
Penerapan penggunaan data iris dan retina
Data iris (iris mata) digunakan dalam berbagai sistem identifikasi biometrik karena keunikannya yang tinggi dan sulit dipalsukan. Berikut adalah beberapa penggunaan utama data iris:
1. Keamanan dan Identifikasi Pribadi
Iris mata dan retina digunakan dalam sistem akses gedung (kantor pemerintah, militer, perusahaan teknologi). Nah, beberapa negara menerapkan pemeriksaan identitas di bandara dan imigrasi (misalnya di AS, UEA, dan India).
Sehingga, ini juga menjadi pengganti password dalam smartphone atau sistem keamanan pribadi.
2. Perbankan dan Finansial
Bagi Anda yang memiliki rekening luar negeri, iris mata menjadi salah bagian verifikasi nasabah saat transaksi di ATM (contohnya: bank di Timur Tengah & India).
Sistem keamanan untuk mencegah penipuan identitas dan pencucian uang.
3. Sektor Kesehatan
Identifikasi pasien untuk mencegah kesalahan medis. Layanan ini digunakan di rumah sakit atau pusat rehabilitasi untuk mengenali pasien dengan kondisi tertentu.
Baca Juga: Dibekukan Komdigi, Apa Itu Worldcoin dan World ID?
Bahaya Jual Beli Data Iris/Retina Mata
Dengan sifatnya yang pribadi, tentu ada beberapa ancaman saat pihak tertentu melakukan perekaman data tanpa regulasi dan otoritas yang jelas.
1. Pembobolan Sistem Keamanan
Saat data iris dan retina digunakan dalam sistem keamanan, maka pihak yang memiliki data tersebut bisa membobol sistem sensitif tanpa terdeteksi sebagai penyusup.
2. Risiko Pencurian Identitas
Berbeda dengan password atau PIN yang bisa diganti, data biometrik tidak bisa diubah. Sekali dicuri atau disalahgunakan, identitas Anda bisa dikloning atau digunakan untuk mengakses sistem atas nama Anda.
Baca Juga: Cara Mengganti Password Akun Instagram yang Lupa dengan 2 Langkah
3. Penyalahgunaan untuk Kepentingan Medis atau Komersial
Data biometrik bisa dikaitkan dengan kondisi genetik atau kesehatan seseorang. Jika jatuh ke tangan perusahaan tak bertanggung jawab, bisa disalahgunakan untuk diskriminasi atau dijual ke pihak ketiga.
3. Pengawasan dan Pemantauan Tanpa Izin
Dengan teknologi pengenalan iris dan retina, seseorang bisa dipantau atau dilacak secara real-time tanpa sepengetahuan atau persetujuan.
4. Pelanggaran HAM dan Privasi
Jual beli data biometrik adalah pelanggaran serius terhadap hak privasi yang dilindungi oleh undang-undang di banyak negara, termasuk Indonesia (UU PDP – Perlindungan Data Pribadi).
Sementara itu, di Indonesia, Data biometrik diatur dalam UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Data biometrik termasuk data pribadi sensitif, sehingga jual beli atau penyebaran tanpa izin bisa dikenai sanksi pidana dan denda hingga miliaran rupiah.
Itulah penjelasan terkait pentingnya menjaga identitas termasuk iris dan retina mata yang termasuk dalam data biometrik.
Tonton: Klaim Kesehatan Industri Asuransi Jiwa Meningkat 16,4% pada 2024
Selanjutnya: 8 Drakor Rating Tertinggi di Minggu Pertama Mei 2025, Resident Playbook Ikut Bersaing
Menarik Dibaca: Resep Bolu Kukus Pandan Tanpa Mixer Pakai 2 Telur, Lembut dan Anti Bantat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News