KONTAN.CO.ID - Simak informasi menarik terkait fenomena Indonesia yang tidak bersaljut. Salju merupakan fenomena alam yang indah dan sering dikaitkan dengan negara-negara beriklim dingin atau empat musim, seperti di Eropa atau Amerika Utara.
Terlebih lagi, bulan Desember menjadi puncak wilayah tersebut memasuki musim dingin yang ditandai dengan turun salju.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa di Indonesia, sebagai negara tropis yang kaya akan hutan hujan dan pantai, tidak pernah turun salju.
Pertanyaan ini menarik karena Indonesia memiliki gunung-gunung tinggi, namun salju tetap tidak menjadi bagian dari cuaca sehari-hari kita.
Secara ilmiah, hal ini dapat dijelaskan melalui faktor geografis dan atmosfer yang unik.
Baca Juga: Apa Arti Ucapan Merry Christmas Setiap Natal? Ini Makna dan Asal-usulnya
Faktor Penyebab Utama Tidak Adanya Salju di Indonesia
Berikut adalah faktor-faktor penyebab secara ilmiah mengapa Indonesia tidak mengalami turun salju (snowfall) seperti di negara beriklim dingin, dirangkum dari laman Doesitsnowin.
1. Letak geografis di garis khatulistiwa
Indonesia berada tepat di sekitar garis khatulistiwa (equator), sehingga sinar matahari menyinari hampir tegak lurus sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan radiasi matahari tinggi dan suhu udara stabil hangat (rata-rata 26–28°C di dataran rendah), tanpa musim dingin yang ekstrem seperti di lintang tinggi.
2. Iklim tropis basah yang dominan
Indonesia memiliki iklim tropis dengan kelembapan tinggi (70–90%). Presipitasi terjadi sebagai hujan karena udara hangat naik, mendingin, dan mengembun menjadi tetesan air, bukan kristal es.
Untuk salju terbentuk, suhu di lapisan awan harus di bawah 0°C secara konsisten, yang tidak terjadi di atmosfer tropis Indonesia.
Baca Juga: Apa Peringatan Setiap 24 Desember? Ada Malam Natal hingga Hari Belanja
3. Pengaruh samudra luas di sekitar wilayah
Indonesia dikelilingi oleh lautan Pasifik dan Hindia yang luas, yang berfungsi sebagai moderator suhu. Air laut menyerap dan melepaskan panas secara perlahan, menjaga suhu udara tetap hangat dan stabil, mencegah penurunan suhu drastis yang diperlukan untuk pembentukan salju.
4. Tidak adanya variasi suhu musiman ekstrem
Di daerah tropis, variasi suhu tahunan sangat kecil (kurang dari 1–2°C). Tidak ada musim dingin dengan suhu beku, sehingga proses sublimasi uap air langsung menjadi kristal es (dasar pembentukan salju) tidak pernah terjadi secara signifikan.
5. Ketinggian gunung yang terbatas untuk snowfall rutin
Meskipun ada gunung tinggi seperti Puncak Jaya (4.884 mdpl) di Papua dengan sisa glacier kecil (luas ~0.165 km² pada 2024, diprediksi hilang sekitar 2030 akibat pemanasan global), suhu di puncak pun jarang cukup dingin untuk snowfall baru.
Baca Juga: Apa Hari Besar 9 Desember? Ada Hari Anti‑Korupsi hingga Kedokteran Hewan Sedunia
Yang ada adalah es permanen dari akumulasi masa lalu, bukan salju yang turun seperti hujan salju. Di gunung lain (misalnya di Jawa atau Sumatra), suhu malam bisa dingin tapi tetap di atas titik beku untuk salju sejati.
Secara keseluruhan, faktor-faktor ini membuat Indonesia hanya mengalami hujan sepanjang tahun, bukan salju. Namun, perubahan iklim global sedang mempercepat hilangnya sisa es di Puncak Jaya, menekankan pentingnya mitigasi pemanasan global.
Demikian informasi menarik mengenai jawaban untuk penyebab Indonesia tidak bersalju.
Tonton: Kejaksaan Mengincar Denda US$ 8,5 Miliar ke Perusahaan Sawit dan Tambang
Selanjutnya: Perpaduan Unik Kimukatsu, Hadirkan Menu Baru Katsu Matcha di AEON Mall Deltamas
Menarik Dibaca: Perpaduan Unik Kimukatsu, Hadirkan Menu Baru Katsu Matcha di AEON Mall Deltamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News