Mengenal Arti Performative Male dalam Bahasa Gaul Baru di Media Sosial

Jumat, 01 Agustus 2025 | 16:42 WIB
Mengenal Arti Performative Male dalam Bahasa Gaul Baru di Media Sosial

ILUSTRASI. Melatih kekuatan otot


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak penjelasan terkait arti performative male dalam bahasa gaul baru di media sosial. Dunia maya tengah ramai dengan konten terkait dengan istilah baru seperti performative male atau masculinity.

Konten bertemakan performative male dikaitkan dengan rangkaian kegiatan seorang pria untuk menjadi pria sejati. 

Lalu, seperti apa istilah performative male dalam ranah teori hingga bisa menjadi bahasa gaul? Simak informasi selengkapnya.

Baca Juga: Kemampuan Bahasa Inggris & Kecerdasan Buatan, Andalan Perusahaan Dongkrak Daya Saing

Istilah Performative Male

Massa Otot

Mengutip peniltian Hsing-Yuan Liu pada Jurnal Int J Environ Res Public Health (2022) terkait performative masculinity, istilah ini bisa diartikan sebagai “pura-pura jagoan supaya terlihat maskulin di muka umum.

Penerapan lain seperti penggunaan pakaian hanya untuk memamerkan maskulinitas sehingga bisa menjadi bentuk nyata dari tampil sebagai laki-laki yang harus terlihat kuat secara sosial.

Misalnya, sering dikatakan, “Anda macho sekali, padahal hanya berlaga kuat karena takut dicemooh kalau kelihatan lemah.” Dari langkah tersebut hanya sekadar untuk mengikuti skenario sosial yang sudah ditetapkan. 

Fenomena ini relevan dalam ruang digital media sosial, di mana dalam konten performative male dapat menampilkan tingkah laku menjadi ‘pria sejati’ hanya demi diterima atau diakui oleh teman sebaya.

Baca Juga: Kata Mokel Resmi Masuk KBBI, Ini Arti dan Penggunaan Bahasa Gaul

Teori yang ada

Performative masculinity pada dasarnya merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana perilaku seorang pria bukan sekadar aspek identitas yang melekat secara alami, melainkan terbentuk melalui serangkaian tindakan.

Tindakan tersebut terus diulang dan sesuai dengan ekspektasi sosial, hingga menciptakan realitas maskulinitas seolah “alami.”

Komponen ini menggabungkan teori doing gender oleh West & Zimmerman dan gagasan gender sebagai performatif dari Judith Butler yang menyatakan bahwa gender “is doing, not being”.

Baca Juga: ​Arti 1312 ACAB dalam Bahasa Gaul, Sejarah, dan Penggunaan Istilah di Media Sosial

Lanjutan kutipan dari studi meta-etnografi oleh Hsing-Yuan Liu  entang performative masculinity pada pria yang bekerja di dunia keperawatan mengungkap tantangan identitas maskulin.

Dalam lingkungan yang sering dikategorikan sebagai “pekerjaan yang feminin”, para pria diharuskan menunjukkan perilaku tertentu seperti penekanan pada kekuatan, ketahanan emosional, dan sikap tangguh.

Walaupun hal tersebut mungkin bertentangan dengan sifat asli (pribadi) sebagai Pria, ini menjadi upaya mereka mempertahankan daya tarik sebagai Pria sejati.

Baca Juga: 35 Caption Romantis Ucapan National Girlfriend Day Bahasa Inggris untuk Pasangan

Dapat disimpulkan bahwa istilah bahasa gaul performative male atau masculinity bukan hanya soal “berpura-pura tampak macho,” tetapi merupakan serangkaian tindakan yang secara sadar atau tidak.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga status, pengakuan, dan identitas yang sesuai dengan norma maskulin dalam masyarakat.

Demikian informasi menarik terakit pengertian performative male atau masculinity.

Tonton: Antrean Haji di Indonesia Makin Panjang, Ada yang hingga 47 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru