Gejala virus corona yang parah:
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
- Temperatur tinggi (di atas 38°C)
Gejala lain virus corona yang kurang umum dan gejala baru:
- Sifat lekas marah
- Kebingungan
- Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
- Kegelisahan
- Depresi
- Gangguan tidur
- Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf
Baca Juga: Cemas kasus Covid-19 melonjak, Menkes: Masyarakat sudah terlalu pede
"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan," sebut WHO.
Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan. "Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.
Selain itu, WHO mendeteksi enam varian baru virus corona yang masuk kategori variant of interest (VoI), selain tiga varian sebelumnya yang lebih menular. Varian baru punya gejala khusus?
Menurut WHO, semua virus, termasuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, berubah seiring waktu yang mengakibatkan kemunculan varian anyar. Sebagian besar tidak berdampak langsung ke kesehatan masyarakat.
Di Indonesia setidaknya terdeteksi tiga varian varian virus corona, yakni varian Inggris B117 yang lebih menular, varian dengan mutasi E484K atau Eek, dan varian B1525.
Dr Gyan Bharti, ahli paru Rumahsakit Columbia Asia, Ghaziabad, India, mengatakan, menurut Satuan Tugas Nasional untuk Covid-19, ada lebih dari 24.000 mutasi pada 7.000 varian virus SARS-CoV2.
"Semua mutasi atau varian mungkin tidak bisa menular atau menyebabkan infeksi, dan masih belum ada kejelasan strain mana yang menyebabkan gejala apa," katanya kepada Timesnownews.com.
"Namun, dengan strain yang lebih baru, kami cenderung melihat gejala yang lebih baru," ujar dia.
Baca Juga: WHO deteksi 6 varian baru virus corona, selain 3 jenis yang sangat menular