Mengenal Sejarah Oriental Circus Indonesia, Masa Keemasan, hingga Show Terakhir

Kamis, 17 April 2025 | 10:15 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Mengenal Sejarah Oriental Circus Indonesia, Masa Keemasan, hingga Show Terakhir

ILUSTRASI. JAKARTA,19/08-KOLABORASI SIRKUS TRADISIONAL DAN MODERN. Pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) beraksi pada malam pembukaan 'The Great 50 Show' di Pintu I GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12/2018). The Great 50 Show merupakan pertunjukan kombinasi sirkus tradisional dan modern yang ditampilkan oleh kelompok sirkus pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1967. Pertunjukan tersebut berlangsung dari 14 Desember hingga 20 Januari 2019. KONTAN/Fransiskus Simbolon/19/12/2018


CARI TAHU - Simak sejarah Oriental Circus Indonesia yang sudah muncul sejak tahun 1960an di Indonesia. Masyarakat tengah ramai dengan perbincangan sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) terkait tuntuan mantan pekerjanya.

Dikutip dari kantor Berita Antara, mantan pekerja OCI menuntut adanya eksploitasi pada masa kerjanya. Hal ini kemudian direspon dengan bantahan oleh pihak Taman Safari Indonesia sebagai pihak yang memiliki lingkup kepemilikan yang sama.

Lalu, seperti apa perjalanan sejarah Oriental Circus Indonesia dari tahun 1960an hingga tahun 2020? Intip informasi selengkapnya.

Baca Juga: Ada 436 Perusahaan Punya Kebun di Kawasan Hutan, Anggota DPR Minta Ditindak

Mengutip dari Jurnal Binus University, Oriental Circus Indonesia (OCI) sendiri muncul pertama kali muncul pada tahun 1966, tidak lama setelah peristiwa G30S/PKI.

Awalnya dikenal dengan nama Oriental Show, Hadi Manangsang sebagai pendiri membentuki tim akrobatik yang bertujuan memberikan hiburan bagi anggota ABRI yang terlibat dalam penumpasan G30S/PKI.

Kemudian, langkah ini bertujuan menghibur masyarakat untuk membantu menciptakan suasana yang lebih kondusif pasca-gejolak nasional.

Baca Juga: Boy Thohir akan Bangun Taman Safari di IKN

Awal OCI Berdiri

The Great 50 Show

Di masa awal berdirinya, Oriental Show bernaung di bawah Pusat Pemberitaan ABRI yang kala itu dipimpin oleh Brigadir Jenderal Sugandi, dengan Kolonel Komar sebagai penanggung jawab langsung.

Dalam perjalanan kariernya, Oriental Show kerap diundang oleh TNI Angkatan Udara (AURI) untuk menggelar pertunjukan keliling ke berbagai daerah, sebagai bagian dari program hiburan bagi keluarga prajurit dan masyarakat.

Pertunjukan-pertunjukan ini didukung oleh fasilitas transportasi udara milik AURI, dan kala itu turut dipimpin langsung oleh Komodor Rusman yang menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara.

Baca Juga: Taman Safari Indonesia Hadirkan Enchanting Valley, Destinasi Wisata Terbaru di Puncak

Masa Keemasan 

Masa keemasan Oriental Circus Indonesia terjadi pada era 1970-an hingga awal 1990-an, saat pertunjukan sirkus masih menjadi hiburan utama dan sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Pada masa itu, OCI dikenal luas di seluruh pelosok negeri. Mereka rutin melakukan tur keliling kota dan desa, menggelar pertunjukan di tenda besar yang mampu menampung ribuan penonton.

Di masa itu pula, OCI sering mendapat dukungan logistik dari militer, terutama dari TNI AU, yang bahkan memfasilitasi transportasi udara untuk perjalanan tim ke berbagai provinsi.

Baca Juga: Taman Safari Indonesia Siap Tingkatkan Volume Pengunjung Lebih dari 10% di Tahun 2025

Satu Keluarga dengan Taman Safari

OCI memiliki hubungan erat dengan Taman Safari Indonesia (TSI), karena OCI merupakan cikal bakal berdirinya TSI.

Pada tahun 1980, keluarga Manansang, yang merupakan pendiri OCI, memutuskan untuk mengembangkan konservasi satwa di lahan bekas perkebunan kina di Cisarua, Bogor.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan dalam industri hiburan dan meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan satwa.

Dengan demikian, TSI didirikan sebagai bentuk evolusi dari OCI, bertransformasi dari pertunjukan sirkus menjadi taman konservasi satwa yang edukatif dan rekreatif. ​

Baca Juga: Kemenhut: Ada 436 Perusahaan yang Punya Kebun Sawit Tanpa Izin di Kawasan Hutan

TSI kemudian berkembang menjadi jaringan taman konservasi yang mencakup beberapa lokasi di Indonesia, seperti Taman Safari II di Prigen, Bali Safari and Marine Park di Gianyar, Safari Beach di Batang, Solo Safari, dan Jakarta Aquarium Safari.

Adapun, Oriental Circus Indonesia resmi mengakhiri pertunjukannya pada 12 Januari 2020 dengan pertunjukan terakhir bertajuk "The Great 50 Show".

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tantangan dalam industri hiburan dan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang OCI dalam menghibur masyarakat Indonesia.

Tentu, masyarakat kini tengah menunggu hasil akhir terkait isu kesejahteraan mantan pekerja dari OCI pada masa itu.

Tonton: Bos PLN: Kendaraan Berbasis Hidrogen Lebih Murah Dibandingkan BBM dan Listrik

Selanjutnya: 6 Kesalahan saat Melamar Kerja yang Wajib Dihindari Para Pencari Kerja

Menarik Dibaca: Dividen Bank CIMB Niaga Rp 155,73 per saham, Potensi Yield Sekitar 8,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Terbaru