KONTAN.CO.ID - Mengenal sesar Baribis hingga Citarik yang aktif di wilayah Jawa Barat. Gempa bumi bermagnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu malam (20/8/2025).
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi sekitar pukul 19.54 WIB. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 6,4 LS dan 107,24 BT, atau berjarak sekitar 14 kilometer di sebelah tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman sumber gempa mencapai 10 kilometer.
BMKG menegaskan bahwa data yang dirilis ini masih bersifat awal dan dapat berubah sesuai dengan hasil analisis serta pemutakhiran informasi berikutnya.
Baca Juga: Ulah Sesar Citarik, Bikin Gempa Bekasi 20/8/2025 Terasa hingga Kemana-mana
Laporan menyebutkan guncangan terasa di Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, Bogor, hingga Purwakarta.
Situasi ini tetap menjadi peringatan bahwa kawasan Jabodetabek merupakan daerah dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi.
Secara geologis, wilayah Bekasi dan Jakarta memang berdiri di atas jalur sesar aktif yang sewaktu-waktu dapat memicu gempa. Setidaknya terdapat dua sesar utama yang melewati kawasan ini, yaitu Sesar Baribis dan Sesar Citarik.
Baca Juga: BMKG Sebut Ada Peningkatan Aktivitas di Sesar Lembang sejak Juli 2025, Ini Bahayanya
Sesar Baribis
Melansir dari laman BMKG, Sesar Baribis merupakan sesar naik atau thrust fault dengan panjang kurang lebih 100 kilometer. Jalurnya membentang dari Purwakarta hingga Perbukitan Baribis di Majalengka, melintasi bagian selatan Jakarta serta Bekasi.
Sesar ini terbagi ke dalam beberapa segmen, salah satunya segmen Jakarta serta segmen Bekasi–Purwakarta. Dengan laju pergeseran sekitar 1 milimeter per tahun, Sesar Baribis dikategorikan aktif dan dianggap sebagai ancaman serius bagi kawasan metropolitan Jakarta yang berpenduduk padat.
Catatan sejarah pun menyebut, sesar ini pernah menimbulkan gempa besar yang merusak di Jakarta pada 1780 dan di Majalengka pada 1990.
Baca Juga: Waspada Sesar Aktif di Pulau Jawa yang Bisa Picu Gempa, Cek Daftarnya
Sesar Citarik
Sementara itu, Sesar Citarik termasuk jenis sesar mendatar (strike-slip fault) yang panjangnya diperkirakan mencapai 250 kilometer. Jalurnya memanjang dari Palabuhanratu, Kabupaten Bogor, hingga menembus Bekasi dan Jakarta.
Sesar ini sudah terbentuk sejak sekitar 15 juta tahun yang lalu dan kini terbagi menjadi tiga segmen, yakni segmen selatan, tengah, dan utara. Walaupun tidak seaktif Sesar Baribis, potensi gempanya tetap ada.
Sebagai contoh, pada April 2025 lalu, Sesar Citarik memicu gempa berkekuatan M 4,1 di wilayah Bogor dengan kedalaman sangat dangkal, yakni sekitar 5 kilometer. Kondisi tanah di Jakarta dan Bekasi yang relatif lunak juga bisa memperbesar dampak guncangan gempa yang bersumber dari sesar ini.
Baca Juga: BMKG Melaporkan 3 Gempa Susulan, Ini Pemicu Gempa Bekasi
Selain potensi gempa tunggal dari masing-masing sesar, para pakar geologi juga menyoroti kemungkinan terjadinya gempa multisegmen.
Fenomena ini terjadi ketika pergerakan pada satu sesar memicu aktivitas pada sesar lain yang berdekatan, sehingga menghasilkan serangkaian gempa besar secara beruntun.
Peristiwa serupa pernah terjadi di Turki pada 2023, ketika beberapa sesar saling memicu gempa dahsyat. Di Jawa Barat sendiri, letak Sesar Baribis dan Citarik yang berdekatan dengan sesar lain seperti Cimandiri dan Cipamingkis membuat kawasan ini berisiko menghadapi skenario gempa kompleks.
Baca Juga: Ini Penyebab Gempa Bekasi M 4,9 Menurut Analisis BMKG
Adanya Segmen Citarum
Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melalui akun Instagramnya ungkap Segmen Citarum diduga menjadi penyebab Gempa Bekasi Rabu malam (20/8). Segmen sesar merupakan bagian dari sesar yang memiliki karakteristik khusus, seperti tingkat deformasi, jenis pergerakan, atau tingkat aktivitas seismik yang berbeda
Dalam postingan tersebut, Daryono ungkap sebaran segmen Sesar dari Sesar Naik Busur Belakang Jabar (West Java Back Arc Thrust).
"Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan/Cirebon. Epicenternya gempa M4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping ke arah selatan, jadi epicenter berada di selatan sesar." dalam unggahan instagram @DaryonoBMKG.
Dengan adanya gempa di Bekasi pada Agustus 2025 ini, semakin jelas bahwa Jabodetabek termasuk dalam wilayah rawan gempa. Pastikan Anda waspada dengan meningkatkan pengetahuan terkait mitigasi bencana.
Demikian informasi untuk mengetahui Sesar Baribis dan Sesar Citarik yang aktif di wilayah Jawa Barat.
Tonton: Pelita Air Pakai Avtur Bercampur Minyak Jelantah, Pertamina Sukses Bikin Produk SAF
Selanjutnya: Anak Imigran Polandia Jadi Pengusaha Sukses di AS, Ini Kisah Inspiratif Rich Tabaka
Menarik Dibaca: Promo Burger Bangor x Qpon Agustus 2025, 3 Paket Spesial Serba Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News