Mengenal Sumber Daya Alam Non Hayati di Indonesia, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:32 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Mengenal Sumber Daya Alam Non Hayati di Indonesia, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

ILUSTRASI. Mengenal Sumber Daya Alam Non Hayati di Indonesia, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya.


SDA Non Hayati di Indonesia-   Selain keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) hayati dan non hayati yang melimpah.

Kedua jenia SDA tersebut dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, khususnya perekonomian masyarakat dan negara. 

SDA adalah segala macam sumber daya yang sifatnya heterogen dan kompleks, baik yang berwujud sumber daya alam yang siap dipakai maupun yang tersimpan di dalam alam. 

Melansir Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, SDA merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi pada poin modal fisik. 

Baca Juga: Urutan Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Prinsip pengelolaan SDA berkelanjutan

Meskipun sangat penting dalam menyokong perekonomian nasional, pemanfaatan SDA, khususnya non hayati, tidak boleh sembarangan.

Terdapat 9 prinsip pengeloaan SDA berlanjutan dalam buku Caring for the Earth, yang wajib diterapkan dalam memanfaatkan SDA non hayati, yakni:

  • Menghormati dan peduli terhadap komunitas kehidupan
  • Meningkatkan kualitas hidup manusia
  • Melestarikan Vitalitas Bumi dan Keragaman
  • Meminimalkan penipisan sumber daya tak terbarukan
  • Menjaga daya dukung bumi
  • Mengubah sikap dan praktek pribadi
  • Memungkinkan masyarakat untuk memelihara lingkungan mereka sendiri
  • Menyediakan program kerja nasional untuk mengintegrasi pembangunan dan konservasi
  • Meningkatkan kerjasama global

Jenis dan fungsi SDA non hayati

Terdapat empat jenis SDA non hayati di Indonesia yaitu bahan tambang, tanah, air, dan udara. Berikut penjelasan masing-masing jenis SDA non hayati tersebut.

1. Bahan tambang

Jenis SDA non hayati ini banyak dibutuhkan oleh masyarakat modern khusunya untuk bahan bakar hingga infrastruktur. 

Bahan tambang memiliki nilai ekonomi yang tinggi setelah diolah dengan baik. Sayangnya, jenis SDA ini juga memicu eksploitasi yang bisa membuat cadangannya menipis dan merusak alam. 

Baca Juga: Ini Cara Menuliskan Ucapan HUT Ke-78 RI yang Benar, Jangan Salah Tulis

Usaha pertambangan dan bahan galian di Indonesia mempunyai fungsi dan peranan sebagai berikut:

  • Menambah pendapatan negara.
  • Memperluas lapangan kerja.
  • Memajukan bidang transportasi dan komunikasi.
  • Memajukan industri dalam negeri.
  • Sebagai pemasok kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
  • Minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar atau sumber energi.
  • Pasir atau batu sebagai bahan bangunan.
  • Emas, intan, dan perak sebagai perhiasan.
  • Bahan industri dalam negeri.

Bahan tambang dibagi lagi menjadi tiga kelompok golongan, yaitu:

  • Bahan galian logam atau bijih (ore) yang diantaranya  tembaga, bauksit, besi, timbah, emas, perak, nikel, dan mangan.
  • Bahan galian energi yaitu minyak mentah yang nantinya diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar, paselin, lilin, dan aspal. 
  • Bahan galian industri seperti asbes, aspal, bentonit, batu gamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.

2. Tanah

Tanah merupakan elemen penting dalam kehidupan. SDA non hayati ini dimanfaatkan sebagai tempat tinggal hingga lahan pertanian. 

Mengutip dari Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, tanah adalah hasil pelapukan bebatuan dan sisa bahan organik yang hancur karena proses alamiah. 

Tanah memiliki nilai ekonomis karena dapat diperjual belikan atau disewa untuk pemukiman penduduk hingga gedung perkantoran atau hiburan. 

Sedangkan tanah di sekitar gunung api, banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Hal ini dikarenakan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang tinggi sehingga hasil perkebunan atau pertanian bisa berkualitas. 

Tanah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai tempat menyimpan cadangan air. 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja 2023, Semua Jurusan Bisa Daftar

3. Air

Makhluk hidup sangat bergantung pada air. Tanpa air, manusia hingga hewan dan tumbuhan tidak bisa hidup dengan baik. 

Air tanah dan air permukaan merupakan jenis air yang umum digunakan untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum, hingga mencuci. 

Selain manusia, air penting untuk makhluk hidup lain. Jika jumlah air berkurang akibat kekeringan atau limbah, kehidupan makhluk hidup akan terganggu. 

4. Udara

Selain air, udara juga merupakan elemen penting dalam kehidupan makhluk hidup. Udara, khsuusnya Oksigen, dibutuhkan tubuh untuk mengubah zat-zat makanan menjadi energi. 

Bumi memiliki beragam lapisan udara yang menyelimutinya. Lapisan tersebut mengandung beragam senyawa seperti Nitrogen sebesar 78%, oksigen 21% dan 1% berupa uap air, karbon dioksida dan gas-gas lain. 

Udara juga sudah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaan mereka. Contohnya seperti kapal yang menggunakan layar sebagai salahs atu media penggeraknya. 

Selain itu, udara juga dimanfaatkan sebagai sumber listrik dengan memanfaatkan angin untuk menggerakkan kincir angin. Angin juga digunakan sebagai sarana rekreasi, olahraga, hingga transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru