LUAR ANGKASA - JAKARTA. Mars, planet merah yang menjadi objek studi sejak lama, kembali menarik perhatian dunia ilmiah. Penemuan terbaru yang diungkapkan oleh NASA melalui rover Curiosity memberikan bukti kuat adanya air cair di permukaan Mars sekitar 3,7 miliar tahun yang lalu.
Bukti ini datang dalam bentuk pola gelombang kecil yang ditemukan di bebatuan Mars, yang diduga terbentuk oleh pergerakan air yang dipengaruhi angin. Penemuan ini semakin mengukuhkan gagasan bahwa Mars, pada masa lalu, mungkin pernah memiliki lingkungan yang lebih hangat dan lebih mendukung kehidupan mikroba.
Curiosity Rover dan Penemuan Gelombang Air di Mars
Sejak kedatangannya di Mars pada Agustus 2012, rover Curiosity telah menjadi saksi bisu perubahan geologi dan iklim yang terjadi di planet merah ini. Tujuan utama dari misi Curiosity adalah untuk mempelajari kondisi iklim dan geologi Mars serta menilai kemungkinan adanya kehidupan primitif di masa lalu.
Baca Juga: Ilmuwan Konfirmasi Alam Semesta Mengembang Terlalu Cepat
Dengan menggunakan berbagai instrumen canggih, termasuk kamera dan alat pengambil sampel tanah, rover ini telah mengungkap banyak rahasia permukaan Mars.
Mengutip sciencealert, pada 2025, Curiosity mengungkap penemuan penting berupa pola gelombang air yang terawetkan di bebatuan di dalam Kawah Gale.
Gelombang ini, yang mirip dengan gelombang yang sering ditemukan di dasar danau atau pantai di Bumi, menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki badan air yang cukup besar, yang mengalirkan air cair di permukaan tanpa lapisan es yang menutupi.
Bukti Air Cair yang Terbuka
Gelombang air yang ditemukan oleh Curiosity berada di lapisan batuan yang berasal dari badan air kuno, yang sebelumnya diperkirakan telah mengering.
Analisis terhadap gelombang ini menunjukkan bahwa mereka terbentuk oleh pergerakan air yang dipengaruhi angin. Hal ini menandakan bahwa air tersebut tidak terkandung dalam bentuk es, melainkan terbuka di permukaan Mars dalam keadaan cair.
Temuan ini sangat penting karena menggugurkan hipotesis bahwa air di Mars selalu terkurung dalam bentuk es. Gelombang yang ditemukan menunjukkan adanya air terbuka yang mengalir di permukaan Mars, memberikan indikasi bahwa Mars pada waktu itu memiliki atmosfer yang lebih tebal dan lebih hangat daripada kondisi yang ada sekarang.
Baca Juga: Sulit Hula Hoop? Temuan Ilmiah Ungkap Penyebabnya
Penentuan Usia dan Ukuran Gelombang
Para ilmuwan menggunakan model komputer untuk menentukan ukuran dan kedalaman badan air yang membentuk gelombang tersebut.
Gelombang yang ditemukan memiliki ketinggian sekitar 6 mm dan jarak antar gelombang sekitar 4 hingga 5 cm, yang menunjukkan bahwa badan air tersebut cukup dangkal, dengan kedalaman kemungkinan kurang dari 2 meter.
Dengan menganalisis pola gelombang dan jarak antar gelombang, para peneliti dapat memperkirakan ukuran badan air yang pernah ada di masa lalu.
Terdapat dua lokasi berbeda di mana gelombang-gelombang ini ditemukan. Salah satunya, yang dikenal dengan nama "Prow outcrop," ditemukan di daerah yang sebelumnya merupakan bukit pasir yang terbentuk oleh angin.
Lokasi lainnya ditemukan di kawasan batuan kaya sulfat yang disebut "Amapari Marker Band." Penemuan gelombang di dua lokasi ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer yang lebih hangat dan padat mungkin terjadi dalam periode waktu yang panjang atau bahkan berulang kali.
Baca Juga: Lubang Hitam Supermasif Menunjukkan Fenomena Baru yang Tertangkap Kamera
Implikasi terhadap Studi Iklim Paleomars
Penemuan ini memiliki dampak besar bagi studi iklim Mars kuno. Gelombang air yang ditemukan memberikan bukti bahwa Mars mungkin pernah memiliki iklim yang cukup hangat dan lembap untuk mendukung adanya air cair di permukaannya. Ini mendukung teori bahwa Mars pernah memiliki kondisi yang lebih mendukung kehidupan mikroba di masa lalu.
Sebelum temuan ini, rover Opportunity sudah menemukan adanya pola gelombang di permukaan Mars, namun tidak ada bukti yang cukup untuk menentukan apakah air tersebut pernah ada dalam bentuk cair atau hanya berupa es yang beku.
Penemuan Curiosity memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi awal Mars dan membuka kemungkinan adanya lebih banyak badan air cair yang tersebar di permukaan planet ini.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Tanda-tanda Struktur Tersembunyi di Dalam Inti Bumi
Penelitian Lanjutan dan Harapan
Penemuan gelombang ini merupakan langkah awal yang penting dalam memahami sejarah iklim Mars dan potensi adanya kehidupan. Peneliti berharap agar temuan ini dapat memicu penelitian lebih lanjut tentang seberapa umum gelombang seperti ini di Mars, serta seberapa luas badan air cair yang pernah ada di masa lalu.
Penelitian lanjutan akan berfokus pada analisis lebih mendalam terhadap pola gelombang ini dan mencari tahu apakah ada bukti lainnya yang mendukung adanya air cair di permukaan Mars pada periode waktu yang lebih lama.
Diharapkan, dengan teknologi yang semakin maju, kita akan semakin dekat dengan jawaban atas pertanyaan apakah Mars pernah mendukung kehidupan, baik di masa lalu atau bahkan di masa depan.
Selanjutnya: Berpotensi Mendulang Cuan dari Dividen AADI, Intip Rekomendasi Saratoga (SRTG)
Menarik Dibaca: 5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan kepada Anak Setiap Hari, Orang Tua Wajib Tahu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News