PARENTING - Kesehatan bayi terutama yang baru lahir perlu orangtua perhatikan dengan seksama. Pada usia 0-28 hari, orangtua perlu memperhatikan kesehatan bayi. Bayi yang baru lahir rentan terjangkit penyakit.
Bagi orangtua baru, mungkin Anda masih bingung mengenali ciri-ciri bayi sehat dan tidak. Karenanya, penting untuk mengetahui dan memantau kesehatan bayi baru lahir.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan pedoman lengkap tentang ciri-ciri hingga cara merawat bayi. Pedoman tersebut tersusun rapih dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Simak pemantauan kesehatan bayi baru lahir berikut yang dihimpun dari Buku KIA tahun 2020 bagian anak dari Kemenkes:
Baca Juga: Apakah infeksi Covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayinya?
-
Kulit bayi
Kondisi kesehatan bayi yang baru lahir, kulit bayi yang sehat akan berwarna merah muda dan bersih. Sedangkan saat kondisi tidak sehat, kulit berwarna pucat atau biru pada tubuh.
Pada kulit bayi yang tidak sehat terkadang terdapat bintil berair dan kemerahan. Perhatikan kuning pada bayi. Jika tidak ada, berarti bayi dalam keadaan sehat.
Jika ada, kuning akan hilang dalam 2 minggu. Hal ini muncul antara 24-72 jam pertama. Jumlah bilirubin kurang dari 15 milligrams/deciliter (mg/dl).
Pada kondisi tidak sehat, kuning pada bayi muncul kurang dari 24 jam pertama. Atau, kondisi ini bisa menetap setelah 2 minggu. Jumlah bilirubin lebih dari 15 mg/dl.
Baca Juga: Mengenal TTN pada bayi baru lahir
-
Buang air besar dan kecil
Bayi yang sehat biasanya buang air kecil (BAK) antara 6-8 kali per hari. Buang air besar (BAB) pada bayi sehat encer berisi seperti biasa.
Saat kondisi tidak sehat, bayi BAK kurang dari 6 kali sehari dengan air seni pekat dan sedikit.
Cermati perubahan konsistensi dan frekuensi BAB pada bayi. BAB bayi yang tidak sehat bisa sangat encer atau tidak bisa BAB lebih dari 3 kali.