Profil Mochtar Riady: Kekayaan dan Jejak Bisnis Perbankan hingga LippoBank

Rabu, 16 Maret 2022 | 12:02 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Profil Mochtar Riady: Kekayaan dan Jejak Bisnis Perbankan hingga LippoBank


Kemudian, Mochtar Riady berpikir untuk mencari partner yang berperilaku baik sekaligus memiliki modal yang lebih kuat untuk menjadi mitra dalam membangun bank baru. Mochtar Riady lalu bermitra dengan Lim Tek Chang, Oey Guan Chang, Tan Kang Su, dan Tan Song Kie. 

Semua mitra Mochtar Riady dikenal sebagai pedagang komoditas hasil bumi. Para mitra barunya pun bertugas membuat badan PT dan tugas Mochtar mencari bank yang hendak mereka akuisisi. 

Saat itu, kebetulan kawannya yang bernama Ma Zhong, pemilik Bank Buana, sedang merugi karena menajemen yang tidak beres. Bank Buana diakuisisi Mochtar dan para mitranya kemudian mulai beroperasi pada 1963. 

Dalam kurun waktu 1962-1965, Bank Buana telah berada di peringkat enam besar di antara bank-bank di Indonesia. Ketika krisis perbankan antara 1965-1966, Bank Buana termasuk bank yang selamat.

Baca Juga: Ping An Dikabarkan Berniat Akuisisi Bank Nationalnobu (NOBU) Milik Mochtar Riady

Berkebalikan dengan Bank Buana, Bank Kemakmuran yang ditinggalkan Mochtar malah bernasib suram kena krisis. Akhirnya, Bank Kemakmuran diambilalih oleh Mochtar. 

Belakangan, pada 1971, Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI), Bank Industri Jaya Indonesia, dan Bank Kemakmuran dimerger menjadi satu bank baru. Bank itu pun dinamai: Pan Indonesia Bank yang belakangan dikenal sebagai Panin Bank.

Selanjutnya, dalam suatu penerbangan menuju Hong Kong, Mochtar Riady secara kebetulan duduk di samping Liem Sioe Liong.

Dalam perjalanan kurang lebih empat jam, mereka bertukar pikiran dan Liem Sioe Liong mengajaknya untuk bergabung dengan salah satu bank miliknya, yakni Bank Windu Kencana, Bank Dewa Ruci, dan Bank Central Asia (BCA). 

Baca Juga: Inilah datar terbaru 10 orang terkaya di Indonesia, ada siapa saja?

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru