SPACE - Puncak hujan meteor Quadrantids terjadi hari ini (4/1/2022), simak 6 fakta berikut ini. Termasuk fakta di mana hujan meteor Quadrantids intensitasnya mencapai 200 meteor/jam saat puncaknya.
Anda melewatkan salah satu fenomena astronomis di pagi ini? Jangan khawatir, kami telah merangkum beberapa fakta menarik seputar fenomena astronomis yang terjadi hari ini, yakni puncak hujan meteor Quadrantids.
Seperti yang dilaporkan LAPAN, Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa LAPAN-BRIN mengungkapkan bahwa puncak hujan meteor Quadrantids terjadi hari ini, Selasa 4 Januari 2022. Berikut beberapa fakta menarik seputar hujan meteor Quadrantids yang dapat Anda ketahui.
1. Puncak Hujan Meteor Quadrantids Umumnya terjadi bulan Januari Hampir Setiap Tahun
Berbicara tentang hujan meteor, beberapa diantaranya terjadi di bulan-bulan tertentu di setiap tahun. Termasuk hujan meteor Quadrantids yang puncaknya kerap kali terjadi pada bulan Januari setiap tahun.
Dikutip dari Earthsky, dalam sejarahnya pada awal Januari 1825, Antonio Brucalassi di Italia melaporkan bahwa atmosfer dilalui oleh banyak benda bercahaya yang dikenal dengan nama bintang jatuh.
Bintang jatuh tersebut tampak memancar dari Quadrans Muralis. Beranjak ke tahun 1839, dua pria bernama Adolphe Quetelet dari Observatorium Brussel di Belgia dan Edward C. Herrick di Connecticut, secara independen menyarankan Quadrantids sebagai hujan meteor tahunan.
2. Puncaknya Terjadi Menjelang Subuh
Berdasarkan laporan LAPAN, puncak hujan meteor Quadrantids terjadi menjelang Subuh. Tepatnya pada pukul 04.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbit.
Hujan meteor Quadrantids yang puncaknya telah terjadi ini dapat dilihat dari arah Timur Laut.
3. Intensitas Maksimum Hujan Meteor Quadrantids Mencapai 200 meteor/jam
Hujan meteor tahunan ini mencapai intensitas maksimumnya hingga 200 meteor/jam. Kendati demikian, intensitas hujan meteor Quadrantids di wilayah Indonesia bervariasi.
LAPAN melaporkan bahwa intensaitas hujan meteor Quadrantids berkurang di wilayah Pulau Rote yang hanya mencapai 56 meteor/jam. Sementara di wiayah Sabang intensitasnya mencapai 117 meteor/jam.
Baca Juga: Deretan Fenomena Astronomis Sepanjang Tahun 2022, Diawali dengan Hujan Meteor