Sejarah Hari Bela Negara 19 Desember: Makna dan Peringatan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:11 WIB
Sejarah Hari Bela Negara 19 Desember: Makna dan Peringatan

ILUSTRASI. Hari Bela Negara (Dok/Twibbonize)


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak sejarah Hari Bela Negara yang jatuh pada Jumat, 19 Desember 2025. Salah satu peristiwa penting yang selalu diperingati oleh bangsa Indonesia adalah peristiwa 19 Desember yang ditetapkan sebagai Hari Bela Negara.

Tepatnya 19 Desember 1948, bangsa Indonesia menghadapi situasi genting yang memaksa perpindahan Ibu Kota negara dari Yogyakarta ke Bukittinggi dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Hal ini karena adanya peran Belanda yang ingin merusak sistem pemerintahan Indonesia. 

Lalu, seperti apa latar belakang dari Hari Bela Negara? Cek informasi menarik selengkapnya.

Baca Juga: Daftar Hari Besar 19 Desember: Ada Hari Bela Negara hingga Trikora

Sejarah Hari Bela Negara

Melansir dari laman Bangkesbangpol Jateng, sistem pemerintahan Indonesia terusik oleh pihak Belanda yang berhasil menguasai Kota Yogyakarta.Bukan hanya itu, jatuhnya Kota Yogyakarta di tangan Belanda juga bersamaan dengan ditangkapnya Soekarno dan Hatta.

Karena kondisi yang semakin tidak stabil, mendorong dibentuknya PDRI agar sistem pemerintahan Indonesia masih bisa dijalankan meskipun dalam situasi genting.

Dalam situasi genting, sidang kabinet digelar di Yogyakarta dan mendapatkan dua keputusan. Pertama, Soekarno-Hatta tetap berada di Yogyakarya meskipun harus menerima risiko penangkapan oleh Belanda.

Kedua, memberi mandate kepada Menteri Kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk membentuk PDRI.

Baca Juga: Apa Hari Besar 17 Desember? HUT NTB, Kodam V/Brawijaya, hingga Hari Pantun Nasional

Kemudian, pada 22 Desember 1948, berkumpul tokoh pimpinan republik yang cukup berpengaruh. 

Ada nama Sjafruddin Prawiranegara, Teuku Mohammad Hassan, Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto, Direktur BNI A. Karim, Rusli Rahim, dan Latif, untuk menyusun organisasi PDRI secepatnya.

Salah satunya, menetapkan Sjafruddin sebagai Ketua PDRI/Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/Menteri Luar Negeri ad interim.

Baca Juga: Apa Saja Hari Besar Setiap 14 Desember? Ini 5 Daftar Peringatan Pentingnya

Keputusan Presiden

Mengenang peristiwa penting dan bersejarah dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia, kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Keputusan Presiden No 28 Tahun 2006, menyatakan 19 Desember sebagai peringatan Hari Bela Negara (HBN).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan untuk mengingat perjuangan tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan dan sistem pemerintahan Indonesia yang mandiri.

Kegiatan Hari Bela Negara umumnya dilaksanakan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, cinta tanah air, serta kesadaran seluruh warga negara akan pentingnya bela negara.

Baca Juga: Apa Saja Peringatan Setiap 12 Desember? Ini 3 Hari Besar Nasional dan Internasional

Kegiatan Hari Bela Negara

Berbagai kegiatan yang dilakukan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga edukatif dan partisipatif, melibatkan instansi pemerintah, TNI–Polri, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Upacara peringatan Hari Bela Negara menjadi kegiatan utama yang dilaksanakan di tingkat nasional maupun daerah. Upacara ini biasanya diikuti oleh aparatur sipil negara, TNI–Polri, pelajar, dan unsur masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan mempertahankan kedaulatan negara.

Kegiatan edukasi dan sosialisasi bela negara juga banyak diselenggarakan, seperti seminar, diskusi publik, kuliah umum, dan webinar yang membahas sejarah Hari Bela Negara, nilai-nilai kebangsaan, serta peran generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap makna bela negara di era modern.

Itulah informasi mengenai Hari Bela Negara yang jatuh setiap 19 Desember 2025.

Tonton: Peresmian RDMP Balikpapan Ditunda, Menteri ESDM Jelaskan Penyebabnya

Selanjutnya: Pemerintah Targetkan Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra- Aceh Bulan Ini

Menarik Dibaca: Wisata Labuan Bajo ke Depan, Tak Sekadar Indah tapi Juga Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru