Sejarah Hari Ibu tanggal 22 Desember, diperingati di Indonesia sejak masa Orde Lama

Selasa, 07 Desember 2021 | 10:39 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Hari Ibu tanggal 22 Desember, diperingati di Indonesia sejak masa Orde Lama


SEJARAH - Hari Ibu tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai perayaan nasional. Tahun ini, Hari Ibu diperingati pada Rabu, 22 Desember 2021. 

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan pada 1928, di tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda. 

Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kompaspedia, pada 22-25 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta. 

Kongres tersebut dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Kongres Perempuan Indonesia I diselenggarakan di Djojodipuran, Yogyakarta.

Baca Juga: Panduan perayaan Natal 2021 menurut aturan Kementerian Agama

Organisasi wanita yang ikut dalam kongres ini antara lain Wanita Utomo, Wanita Khatolik, dan Jong Java bagian Perempuan. 

Salah satu hasil kongres ini adalah mendirikan badan permufakatan bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) yang bertujuan menjadi pertalian segala perhimpunan perempuan Indonesia dan memperbaiki nasib dan derajat perempuan Indonesia. 

Kongres ini bertujuan untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia dan menggabungkan organisasi-organisasi perempuan Indonesia dalam suatu badan federasi yang demokratis tanpa memandang latar belakang agama, politik, dan kedudukan sosial dalam masyarakat.

Sejarah Hari Ibu berlanjut saat pada 20-24 Juli 1935 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Dalam kongres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh perempuan perusahaan batik di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Pengadilan Myanmar memenjarakan Aung San Suu Kyi selama 4 tahun

Lalu, 23-27 Juli 1938 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung. Nah, dalam kongres ini lah ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan menjadi tonggak sejarah Hari Ibu di Indonesia.  

Akhirnya, Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini.

Pada 22 Desember 1965, Presiden Soekarno dalam peringatan Hari Ibu menegaskan bahwa perempuan adalah tiang negara. Oleh karena itu, perempuan diharapkan bersatu agar negara Indonesia tetap kuat. 

Baca Juga: Payudara Sering Terasa Nyeri? Ini Penyebabnya

Monumen kongres perempuan

Untuk mengenang kongres perempuan pertama, pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen. 

Setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. 

Maria Ulfah adala menteri perempuan pertama di Indonesia.

Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Nah, itulah sejarah Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru