Sejarah panjang Pos Indonesia, dari zaman VOC hingga jadi Badan Usaha Milik Negara

Jumat, 04 Desember 2020 | 13:39 WIB
Sejarah panjang Pos Indonesia, dari zaman VOC hingga jadi Badan Usaha Milik Negara

ILUSTRASI. Petugas melayani pelanggan di Kantor Pos Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (20/4/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.


Penulis: Virdita Ratriani  | Editor: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) sudah dimulai sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkuasa di Hindia atau Indonesia. Pada 26 Agustus 1746, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff. 

Tujuannya untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. 

Dirangkum dari laman resmi perusahaan, sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.

Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Baca Juga: Efek Domino Corona (Covid-19), Biaya Kontainer Menanjak

Perubahan status Pos Indonesia 

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). 

PTT adalah badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Berikut perkembangan perubahan status Pos Indonesia secara lebih lengkap: 

1746 - Kantor Pos Pertama

Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746. 

1875 - POSTEN TELEGRAFDIENST

Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan dengan nama POSTEN TELEGRAFDIENST.

Baca Juga: Investree gandeng GMO Payment Gateway jadi lender institusi

1877 - Union Postale Universelle

Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).

1945 - Hari Bakti POSTEL

Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.

Baca Juga: ​BRTI, regulator telekomunikasi yang dibentuk dari UU, dibubarkan Presiden Jokowi

1965 - PN Pos dan Giro

Pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro) untuk mengikuti perkembangan zaman di mana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat.  

1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro

Kemudian tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Cerita Pembagian Dana Hibah Pariwisata yang Tidak Merata

1995 - PT. Pos Indonesia (Persero)

Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum, pada tanggal 20 Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

Selanjutnya: Begini strategi Berkah Prima Perkasa (BEST) kejar pertumbuhan dua digit di tahun 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua

Terbaru