KONTAN.CO.ID - Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) sudah dimulai sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkuasa di Hindia atau Indonesia. Pada 26 Agustus 1746, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff.
Tujuannya untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.
Dirangkum dari laman resmi perusahaan, sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Baca Juga: Efek Domino Corona (Covid-19), Biaya Kontainer Menanjak
Perubahan status Pos Indonesia
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone).
PTT adalah badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Berikut perkembangan perubahan status Pos Indonesia secara lebih lengkap:
1746 - Kantor Pos Pertama
Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746.
1875 - POSTEN TELEGRAFDIENST
Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan dengan nama POSTEN TELEGRAFDIENST.
Baca Juga: Investree gandeng GMO Payment Gateway jadi lender institusi