5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Masih Berdiri hingga Sekarang

Kamis, 17 Februari 2022 | 14:22 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
5 Istana Kerajaan di Indonesia yang Masih Berdiri hingga Sekarang

ILUSTRASI. Daftar istana kerajaan di Indonesia pada masa lalu yang masih ada hingga sekarang. Foto: Keraton Sumenep.


EDUKASI - Ada banyak peninggalan kerajaan Indonesia seperti prasasti dan kitab. Bahkan, beberapa kerajaan masih memiliki istana yang berdiri hingga sekarang. 

Indonesia dahulu memiliki banyak kerajaan. Contohnya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Sriwijaya. 

Bukti-bukti bahwa kerajaan di masa lalu pernah berdiri di Indonesia didukung dengan berbagai peninggalan.

Banyak peninggalan kerajaan tersebut yang bisa Anda temukan di berbagai museum, seperti kitab, prasasti, dan runtuhan candi atau arca. 

Sayangnya, Anda tidak bisa melihat kemegahan sebagian besar istana dari kerajaan tersebut karena sudah runtuh. Namun, masih ada kerajaan yang istananya masih berdiri hingga saat ini.

Berikut lima istana kerajaan yang masih berdiri hingga saat ini, dirangkum dari Direktorat SMP Kemendikbud Ristek:

Baca Juga: Pendaftaran KIP Kuliah 2022 Jalur SNMPTN Sudah Dibuka, Simak Cara Daftarnya

Istana Maimun Medan

Istana Maimun merupakan istana Kerajaan Deli yang berada di Kota Medan, Sumatra Utara. Istana ini dibangun oleh Raja Deli Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. 

Istana ini dibangun di atas tanah seluas 2.772 meter persegi, sedangkan bangunannya memiliki luas 772 meter persegi. Istana Maimun dibuat oleh arsitektur asal Italia dengan gaya arsitektur perpaduan gaya Melayu (Islam), Spanyol, India, dan Italia. 

Istana ini memiliki warna bangunan kuning, khas Melayu dengan pintu dan jendela yang lebar khas Eropa. Pengaruh Islam terlihat pada bentuk atap yang melengkung seperti perahu terbalik. 

Saat ini, sultan tidak lagi tinggal di Istana Maimun. Fungsinya berubah menjadi tempat wisata di mana masyarakat dapat melihat peninggalan Kesultanan Maimun. 

Istana Sekala Brak Lampung

Istana kerajaan yang masih megah berdiri hingga saat ini selanjutnya adalah Istana Sekala Brak Lampung. Istana ini merupakan istana dari Kerajaan Sekala Brak yang berlokasi di Lampung dan disebut dengan Lamban Gedung. 

Lamban Gedung berbentuk panggung dengan dua lantai. Jika pengunjung ingin memasuki istana harus menaiki anak tangga terlebih dahulu. 

Ruangan yang ada di Lamban Gedung pada umumnya mirip dengan rumah adat rakyat. Yakni, ruang keluarga, kamar, ruang belakang, dapur, dan ruang untuk mencuci perabotan. 

Pada bagian loteng istana, biasanya digunakan untuk tempat penyimpanan barang-barang keperluan adat. Atap Lamban Gedung berbentuk runcing dengan satu pusat di tengah. 

Istana Kerajaan Sekala Brak ini juga dihiasi dengan ukiran ornamen berupa tumbuhan dan hewan.

Baca Juga: Unhan RI Buka Pendaftaran Beasiswa Jenjang S1 2022, Simak Persyaratannya

 

Istana Alwatzikhoebillah Sambas

Selain di Pulau Sumatra, istana kerajaan masa lampau juga bisa ditemukan di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Barat. Istana tersebut merupakan peninggalan dari Kerajaan Sambas dengan nama Istana Alwatzikhoebillah. 

Istana ini terletak di pinggir pertemuan antara Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau. Anda perlu melewati gerbang berbentuk segi delapan sebelum memasuki kompleks istana. 

Istana Kasultanan Sambas ini terdiri atas tiga bangunan berjajar. Bangunan pada sisi kiri merupakan tepat untuk menjamu tamu dan bangunan pada sisi kanan digunakan untuk menyiapkan kebutuhan sultan dan keluarga. 

Sedangkan bangunan di bagian tengah merupakan bangunan utama, di mana Sultan Sambas melakukan aktivitas sehari-hari. Ketiga bangunan tersebut saling terhubung satu dengan yang lainnya. 

Baca Juga: Anak Usaha BUMN Kimia Farma Kembali Buka Lowongan Kerja 2022, Ini Syaratnya

Keraton Sumenep

Di Pulau Jawa terdapat juga istana kerajaan masa lalu yang masih berdiri hingga sekarang, yaitu Keraton Sumenep. Keraton ini terletak di Kota Sumenep, Jawa Timur, dan merupakan warisan raja-raja Sumenep yang dulu pernah berkuasa. 

Keraton Sumenep memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya Jawa, Arab, China, dan Eropa serta dibangun oleh Lauw Piango yang berkebangsaan China. 

Gerbang masuk menuju keraton dikenal dengan istilah labhang mesem yang berarti gerbang tersenyum, yang melambangkan keramahan masyarakat Sumenep pada setiap orang yang datang ke keraton. 

Sebagian keraton saat ini difungsikan sebagai museum dan bagian pendopo biasa digunakan sebagai tempat kegiatan acara pemerintahan dan pagelaran seni dan budaya.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama BPJS Kesehatan?

Kedaton Tidore, Istana Kesultanan Tidore

Istana kerajaan di Indonesia terakhir yang saat ini masih berdiri adalah Istana Kesultanan Tidore atau juga dikenal dengan istilah Kedaton Kie. 

Istana ini terletak di Kota Tidore, Maluku Utara, dan didirikan pada masa pemerintahan Sultan Tidore ke-28 pada tahun 1810. 

Kedaton Kie terletak di area perbukitan yang langsung menghadap ke laut dengan bangunan dua lantai yang berdiri di atas lahan berukuran 150 meter x 100 meter. 

Bagian depan istana berbentuk prisma beratap limasan segi enam sedangkan bagian belakang Kedaton berbentuk persegi panjang dengan atap limasan yang menyerupai trapesium. 

Istana Kesultanan Tidore pernah mengalami kerusakan parah akibat konflik internal kerajaan pada tahun 1912. Saat ini, Kedaton Kie telah dibangun kembali dengan bentuk yang disesuaikan dengan kondisi istana sebelum mengalami kerusakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tiyas Septiana

Terbaru