EDUKASI - [Pratayang Minggu] Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 tahun ini dirayakan di tengah pandemi. Tradisi lomba 17 Agustusan hingga malam tirakatan terpaksa ditiadakan. Tentu hal ini demi menekan penyebaran virus Covid-19.
Jika tidak pandemi, mungkin sudah banyak pemuda karang taruna yang sibuk mempersiapkan lomba. Lomba-lomba khas 17 Agustusan sangat dinanti oleh masyarakat dari berbagai umur.
Baca Juga: Kisah menarik di balik penyusunan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
Bukan masalah menang atau tidak, kemeriahan saat lomba menjadi hal yang paling dinanti. Kebersamaan antar masyarakat juga sangat terasa saat perlombaan berlangsung.
Sebagai pelipur rasa kecewa, Anda bisa sedikit bernostalgia dengan membaca beragam lomba 17an. Berikut lomba 17 Agustusan yang akan sangat meriah jika pandemi tidak ada.
Lomba makan kerupuk
Lomba makan kerupuk adalah lomba 17 Agustusan yang tidak pernah absen diselenggarakan. Lomba ini menjadi salah satu faktor perayaan 17an menjadi meriah.
Perlombaan ini cukup murah dari segi alatnya. Panitia cukup menyediakan tali rafia dan beberapa kerupuk, sesuai dengan jumlah peserta.
Kerupuk akan diikatkan ke tali dan peserta harus menghabiskan kerupuk tersebut. Peserta dilarang memegang tali atau kerupuk karena tangan diikat di belakang badan. Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk lah yang menjadi pemenang.
Lomba balap karung
Lomba 17an yang paling populer selanjutnya adalah balap karung. Peserta akan berlomba mencapai garis finish, yang paling cepatlah yang jadi pemenang.
Tentunya mencapai garis finish di perlombaan ini tidak mudah. Peserta yang memakai karung, harus melompat-lompat agar bisa sampai di garis akhir.
Jika tidak hati-hati, peserta bisa berulang kali jatuh. Karung yang digunakan biasanya karung goni atau karung beras yang tidak gampang sobek.
Lomba tarik tambang
Lomba tarik tambang juga sering diselenggarakan saat lomba 17 Agustusan. Lomba ini sangat seru karena melibatkan banyak peserta.
Peserta akan dibagi menjadi 2 kelompok besar berisikan 5 hingga 10 peserta. Masing-masing kelompok akan berusaha menarik tali ke arah kelompok mereka agar bisa menang.
Di tengah tali biasanya diberi tanda berupa kain. Jika kain tersebut melewati batas satu kelompok, maka kelompok tersebut menjadi pemenang.
Lomba sepak bola daster atau sarung
Sepak bola memang permainan meriah tapi akan lebih seru jika seragam pemain diganti daster atau sarung. Di lomba 17an, sepakbola daster atau sarung sering dimainkan.
Sama seperti sepak bola biasa hanya seragam dan peraturannya disederhanakan. Lomba ini biasa diikuti oleh pemuda atau bapak-bapak.
Saat lomba berlangsung, para laki-laki cukup kesulitan menggocek bola karena menggunakan daster. Penonton sering terhibur dengan tingkah pemain yang lucu.
Lomba menangkap belut
Untuk remaja putri dan ibu-ibu, ada lomba yang biasa diadakan untuk mereka. Lomba menangkap belut adalah lomba yang sering ditujukan untuk kaum hawa.
Kebanyakan ibu-ibu dan remaja putri jijik jika disuruh menangkap belut. Bisa dibayangkan betapa riuhnya lomba 17 Agustusan ini saat sedang berlangsung.
Para peserta yang umumnya kaum hawa akan sering berteriak. Meskipun ada yang bisa memegang dan menang, bagian yang paling seru justru di peserta lain yang heboh. Bukannya mencoba menangkap, tapi mereka sibuk berteriak karena geli melihat dan memegang belut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News