CARI TAHU - JAKARTA. Ketahui arti kata Nebeng dalam bahasa baku KBBI. Kata ini muncul di media sosial terkait dengan adanya pemeriksaan Kaesang Pangarep di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kata Nebeng muncul terkait pernyataan Kaesang pasca laporan ke KPK atas dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi. Lalu, apa arti kata "nebeng" sebenarnya?
"Nebeng" merupakan bahasa tidak baku yang menunjukkan suatu kegiatan menumpang kendaraan orang lain tanpa memberikan imbalan atau membayar biaya perjalanan.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan seseorang yang ikut bepergian dengan kendaraan milik orang lain, baik secara spontan maupun terencana, dan sering kali tanpa biaya.
Baca Juga: Apa Arti Kata Formalitas? Ini Pengertian Menurut KBBI dan Contoh Penerapan
Contoh penggunaan kata Nebeng
- "Dia selalu nebeng ke kantor setiap pagi karena belum punya kendaraan sendiri."
- "Boleh aku nebeng pulang? Kendaraanku sedang di bengkel."
Kata Baku Nebeng
Nah, karena kata "nebeng" merupakan kata ragam tidak baku, lalu apa kata baku dari "nebeng"? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "nebeng" berkaitan ikut serta (makan, naik kendaraan, dan sebagainya) dengan tidak usah membayar.
Kata "Nebeng" memiliki sinonim dengan kata "Menumpang" yang dapat menjadi alternatif bahasa baku untuk urusan formal.
Makna dari kata "menumpang" merupakan tindakan menggunakan kendaraan atau sarana transportasi milik orang lain dengan izin atau tanpa izin untuk berpindah tempat.
Baca Juga: Cek Penulisan Kata Risiko atau Resiko Menurut KBBI dalam Bentuk Baku
Contoh penggunaan kata Menumpang
- "Dia akan menumpang mobil temannya untuk pergi ke kantor hari ini."
- "Apakah kamu keberatan bila saya menumpang sepeda motormu ke kantor?"
Kata "menumpang" merupakan istilah yang lebih formal dan sesuai dengan kaidah KBBI yang baku dibandingkan dengan istilah nebeng, yang bersifat informal dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kata "menumpang" dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik itu untuk menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, maupun sarana transportasi lainnya.
Penggunaan kata ini juga dapat mencakup situasi di mana seseorang meminta izin untuk menggunakan kendaraan orang lain atau hanya sekedar bergabung dalam perjalanan tanpa biaya tambahan.
Dengan menggunakan kata menumpang, komunikasi menjadi lebih formal dan sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News