GEMPA BUMI - JAKARTA. Simak apa itu episentrum dan hiposentrum beserta perbedaan. Gempa bumi, fenomena alam yang menggetarkan bumi, menarik perhatian kita karena kekuatan dan dampaknya yang seringkali menghancurkan.
Dalam kajian gempa bumi, dua konsep penting yang menjadi fokus perhatian adalah episentrum dan hiposentrum.
Episentrum menjadi titik di permukaan bumi yang tepat di atas sumber gempa, menjadi pusat dari aktivitas gempa yang dirasakan paling kuat. Sebaliknya, hiposentrum menjadi titik di dalam bumi tempat gempa bumi dimulai atau dihasilkan.
Penelitian tentang episentrum dan hiposentrum tidak hanya memberikan pemahaman tentang seberapa kuat dampak gempa terasa di permukaan, tetapi juga menggambarkan kedalaman dan lokasi sebenarnya di mana getaran bumi ini muncul.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,8 Mengguncang Cianjur Jawa Barat Senin (1/1) Pagi
Apa itu Episentrum?
Merangkum dari Calacademy, episentrum merupakan titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas titik asal gempa bumi atau ledakan bawah tanah. Titik asal gempa atau ledakan bawah tanah dikenal sebagai hiposenter (disebut juga “fokus”).
Biasanya, saat terjadi gempa, titik yang paling parah kerusakannya adalah di pusat gempa. Namun, panjang patahan sesar bawah permukaan dapat menimbulkan kerusakan yang panjang, dan kerusakannya dapat menyebar di permukaan ke seluruh zona patahan.
Istilah pecahnya sesar mengacu pada kerusakan yang terjadi mulai dari “fokus” dan kemudian meluas sepanjang permukaan sesar. Istilah “fokus” adalah titik di mana kesalahan tergelincir dimulai.
Pecahnya sesar dapat berhenti ketika tegangan tidak lagi cukup untuk melanjutkan mematahkan sesar atau ketika keruntuhan memasuki material yang ulet.
Baca Juga: Sumedang Diguncang Tigakali Gempa, Magnitudo hingga 4,8 di Hari Terakhir 2023
Anda dapat mengamati gelombang seismik saat terjadi gempa yang merambat ke segala arah dari Hiposentrum. Namun, bayangan seismik terjadi di sisi bumi yang berlawanan dengan pusat gempa.
Hal ini terjadi karena inti luar planet yang berbentuk cair membiaskan gelombang longitudinal atau kompresional dan menyerap gelombang transversal atau geser. Istilah jarak episentral mengacu pada jarak dari pusat gempa ke titik mana pun yang berkepentingan. Jarak ini diukur dengan menggunakan satuan “derajat”.
Istilah “episentrum” berasal dari kata benda Latin “episentrum” yang berarti “menempati titik mata angin, terletak di suatu pusat”. Istilah ini diperkenalkan oleh Robert Mallet, seorang seismolog asal Italia. Selain itu, istilah ini berguna untuk merujuk pada “pusat kegiatan”.
Apa itu Hiposentrum?
Hiposentrum adalah titik asal gempa bumi atau ledakan bawah tanah. Istilah ini sinonim dengan istilah “fokus” dalam seismologi. Anda juga dapat menggunakan istilah ini untuk merujuk pada istilah “ground zero”, yaitu titik yang berada tepat di bawah ledakan udara nuklir.
Hiposentrum adalah titik di mana energi regangan yang tersimpan dalam batuan dilepaskan untuk pertama kalinya. Ini menandai titik di mana patahan mulai pecah. Pecahnya terjadi tepat di bawah pusat gempa. Jarak antara pusat gempa dan Hiposentrum disebut kedalaman fokus.
Seseorang dapat dengan mudah menghitung kedalaman Hiposentrum tergantung pada fenomena gelombang seismik. Namun, pengukuran ini memiliki ketidakpastian seperti halnya semua perhitungan fenomena gelombang dalam fisika.
Hal ini karena dalam pengukuran seperti itu, ketidakpastian meningkat seiring dengan panjang gelombang. Oleh karena itu, kedalaman fokus sumber gelombang frekuensi rendah sulit ditentukan secara pasti.
Baca Juga: Begini Proses Terjadinya Gempa Bumi yang Banyak Terjadi di Indonesia
Apa Perbedaan Antara Episentrum dan Hiposentrum?
Melansir dari Difference Between, Episentrum dan Hiposentrum merupakan dua istilah penting dalam bidang seismologi, terutama dalam menggambarkan gempa bumi dan ledakan bawah tanah.
Perbedaan utama antara Episentrum dan Hiposentrum pertama adalah titik Episentrum berada tepat di atas Hiposentrum, sedangkan titik asal gempa bumi atau ledakan bawah tanah.
Selain itu, pada saat terjadi gempa bumi, sebagian besar kerusakan terjadi di pusat gempa, sedangkan pecahnya permukaan bumi dimulai dari Hiposentrum.
Episentrum dan Hiposentrum merupakan dua istilah penting dalam bidang seismologi, terutama dalam menggambarkan gempa bumi dan ledakan bawah tanah.
Perbedaan utama antara Episentrum dan Hiposentrum adalah episenter adalah titik yang berada tepat di atas Hiposentrum, sedangkan ini merupakan titik asal gempa bumi atau ledakan bawah tanah.
Itulah beberapa informasi terkait pengertian dari episentrum dan hiposentrum beserta perbedaan dalam bencana gempa bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News