SAINS - Erupsi adalah kata yang seringkali disebut akhir-akhir ini terkait dengan aktivitas Gunung Semeru.
Seperti yang diberitakan, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sore. Namun, ternyata gunung berapi ini bukanlah satu-satunya gunung yang sedang aktif.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Senin (6/12/2021) pukul 17.24 WIB.
Lantas, apa arti erupsi seperti yang biasa disebut dalam aktivitas gunung berapi?
Baca Juga: Alokasi Dana Siaga Bencana Masih Tersedia Rp 1 Triliun
Arti erupsi di gunung berapi
Erupsi adalah fenomena keluarnya magma dari dalam bumi. Dirangkum dari laman resmi Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana (P2MB) Universitas Pendidikan Indonesia, erupsi dapat dibedakan menjadi erupsi letusan atau explosive erupstion dan erupsi non-letusan atau non-explosive eruption.
Jenis erupsi yang terjadi ditentukan oleh banyak hal seperti kekentalan magma, kandungan gas di dalam magma, pengaruh air tanah, dan kedalaman dapur magma (magma chamber).
Proses keluarnya magma pada erupsi letusan adalah disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat yang berasal dari magma maupun tubuh gunungapi ke angkasa.
Pada erupsi non-letusan, magma keluar dalam bentuk lelehan lava atau pancuran lava (lava fountain), gas atau uap air.
Baca Juga: Pemda bakal tarik retribusi perkebunan sawit, ini penjelasan Sri Mulyani