TIPS & TRIK - JAKARTA. Pahami arti Lavender Marriage yang sedang muncul di media sosial. Tren kerap dihubungkan dengan fenomena LGBTQIA+ yang berkembang di beberapa negara.
Lalu, apa makna hingga penjelasan terkait fenomena Lavender Marriage? Lavender marriage memilik arti fenomena yang menggambarkan pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita dengan kesepakatan tertentu.
Biasanya di kalangan selebriti atau tokoh terkenal, yang dilakukan untuk menutupi orientasi seksual salah satu atau kedua pasangan.
Pernikahan semacam ini biasanya diatur untuk menjaga citra publik, terutama di era ketika masyarakat tidak menerima hubungan non-heteroseksual secara terbuka.
Baca Juga: Apa Arti Tone Deaf di Media Sosial? Ini Pengertian dan Tanda pada Seseorang
Mekanisme Lavender Marriage
Lavender marriage sering terjadi pada pertengahan abad ke-20 di kalangan selebriti Hollywood, di mana terdapat tekanan besar dari industri hiburan dan masyarakat untuk mempertahankan penampilan tradisional.
Pasangan dalam lavender marriage mungkin tidak memiliki hubungan romantis atau seksual satu sama lain, tetapi pernikahan tersebut dilakukan untuk menghindari spekulasi atau stigma sosial terkait orientasi seksual.
Untuk itu, Ada beberapa kesepakatan yang akan timbul antara pasangan dengan pihak lain terkait dengan hubungan tersebut.
Berikut ini penjelasan terkait arti Lavender Marriage yang sedang muncul di media sosial, dirangkum dari laman Marriage.com.
Baca Juga: Apa Arti Second Choice dalam Hubungan? Ini Ciri-ciri hingga Cara Menghadapinya
1. Adanya kesepakatan
Lavender marriage dimulai dengan komunikasi yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat. Kedua individu sepakat untuk menikah dengan pemahaman mendalam tentang orientasi seksual masing-masing serta alasan pribadi di balik pernikahan tersebut.
Pemahaman bersama ini sangat penting karena menjadi dasar bagi semua aspek lain dalam hubungan, memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki harapan yang selaras dan saling menghormati diri sejati satu sama lain. Ini adalah landasan yang memungkinkan mereka menjalani kemitraan unik mereka sambil menjaga citra bersama di depan publik.
2. Perlindungan sosial
Di lingkungan di mana menjadi bagian dari komunitas LGBTQIA+ dapat menyebabkan diskriminasi, Lavender marriage bisa menjadi tameng pelindung, memungkinkan individu untuk memenuhi ekspektasi sosial tanpa menarik perhatian yang tidak diinginkan.
Penelitian menunjukkan bahwa individu LGBTQIA+ menghadapi tekanan sosial yang berlebihan, prasangka, permusuhan, dan keterbatasan lain dalam masyarakat, yang dapat berkontribusi pada penurunan kesehatan mental mereka.
Perlindungan sosial ini berkaitan dan berguna di kalangan sosial yang konservatif, lingkungan profesional, atau industri yang masih memandang rendah orientasi non-heteroseksual. Ini memungkinkan individu untuk menjaga citra publik dan privasi pribadi mereka, sambil melindungi kesejahteraan mental dan emosional mereka.
3. Meredakan tekanan keluarga
Banyak individu menghadapi tekanan besar dari keluarga untuk menjalani kehidupan tradisional, yang biasanya mencakup menikah dengan lawan jenis dan membesarkan anak.
Lavender marriage dapat memenuhi ekspektasi keluarga sehingga dapat mengurangi stres dan konflik dalam hubungan keluarga.
Langkah ini juga memungkinkan individu untuk memenuhi kewajiban keluarga dan menjaga harmoni tanpa harus mengungkapkan orientasi seksual, sehingga lebih mudah menavigasi dinamika keluarga yang kompleks.
4. Akses hukum dan keuangan
Pernikahan memberikan banyak manfaat hukum dan keuangan, termasuk pengurangan pajak, hak waris, dan manfaat perawatan kesehatan.
Bagi banyak orang, Lavender marriage adalah keputusan strategis untuk mendapatkan manfaat ini. Ini sangat penting di negara atau wilayah di mana pengakuan hukum terhadap kemitraan sesama jenis tidak ada atau terbatas.
Dengan menikah, kedua pihak dapat mengamankan masa depan keuangan mereka dan memastikan mereka memiliki hak hukum dalam hal kesehatan, properti, dan pengambilan keputusan.
5. Bangun persahabatan
Meskipun tidak ada cinta romantis, individu dalam Lavender marriage sering berbagi ikatan persahabatan, rasa hormat, dan dukungan yang mendalam. Persahabatan ini dapat menjadi sumber kenyamanan dan stabilitas yang signifikan, memberikan kedua pasangan seorang kepercayaan dan mitra untuk menghadapi tantangan hidup.
Hubungan ini dapat menawarkan dukungan emosional, rangsangan intelektual, dan bantuan praktis, yang berkontribusi pada kehidupan rumah tangga yang memuaskan dan suportif.
6. Kesepakatan anak bersama
Beberapa individu dalam Lavender marriage menginginkan untuk membesarkan anak, dan pernikahan ini menyediakan lingkungan yang stabil dan terstruktur untuk melakukannya. Pasangan bisa berbagi tanggung jawab dan kebahagiaan membesarkan anak bersama.
Pengaturan ini memungkinkan anak-anak tumbuh dalam lingkungan penuh kasih dengan dua orang tua, meskipun elemen romantis yang biasanya diasosiasikan dengan pernikahan tidak ada. Ini juga memberikan pengakuan hukum dan sosial untuk kedua orang tua, yang penting dalam membesarkan anak.
7. Perjanjian terkait karier
Ada beberapa profesi atau industri, pernikahan sering kali dianggap sebagai penanda stabilitas dan kedewasaan. Bagi individu di konteks semacam ini, Lavender marriage dapat memfasilitasi kemajuan karier dengan memenuhi standar tradisional kesuksesan.
Hal ini sangat relevan di sektor konservatif atau karier dengan profil tinggi di mana citra publik memainkan peran penting.
Pernikahan bisa menjadi batu loncatan, memungkinkan individu fokus pada pertumbuhan karier tanpa aspek pribadi menghambat pencapaian profesional.
Itulah penjelasan terkait arti dan mekanisme Lavender Marriage yang sedang muncul di media sosial sebagai fenomena baru saat ini.
Selanjutnya: Deretan Pertarungan Kekuasaan dalam Keluarga Hwang di Serial The Auditors
Menarik Dibaca: Deretan Pertarungan Kekuasaan dalam Keluarga Hwang di Serial The Auditors
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News