PROFIL - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan lima orang yang akan menduduki jajaran Dewan Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).
Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI) Ridha DM Wirakusumah menjadi Direktur Utama LPI alias soverign wealth fund-nya Indonesia.
Profil 5 Direksi INA atau LPI
Berikut profil kelima figur tersebut:
1. Ridha Wirakusumah, sebagai Ketua Dewan Direksi
Dikutip dari laman Permata Bank, Ridha Wirakusumah memperoleh gelar Doctorate in Business Administration dari City University Hong Kong tahun 2016. Sebelumnya, Ridha Wirakusumah memperoleh gelar Bachelor of Science dari Ohio University pada tahun 1985 dan gelar Master of Business Administration dari Ohio University pada tahun 1987.
Ridha pernah menduduki beberapa jabatan senior manajemen, yaitu Managing Partner di DNB Consulting and Investments, Hong Kong (2014-2016), Anggota Dewan Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya, Tbk. (2014-2016), Anggota Dewan Komisaris Postcard and Tag, Hong Kong (2015-2016), Anggota Dewan Komisaris PT Bayan Resources, Tbk. (2016), dan Direktur Utama PT Maybank Indonesia, Tbk. (2009-2011).
Posisi penting lainnya yang pernah dijabat oleh Ridha antara lain sebagai Anggota Dewan Komisaris di PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk, Direktur di KKR, Hong Kong, President and CEO AIG Inc, Hong Kong, Banking Head Asia Pacific, CEO Asia Pacific di General Electric Company, Head of Corporate Finance di Bankers Trust, Jakarta, dan Vice President Corporate Banking Group Head di Citibank, Jakarta.
Baca Juga: Sah! Ridha DM Wirakusumah pimpin INA, ini profil lengkapnya
2. Arief Budiman, sebagai Wakil Ketua Dewan Direksi
Dirangkum dari laman PEPC Pertamina, Arief Budiman lahir tahun 1974, menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina EP Cepu pada tanggal 20 Maret 2015.
Arief Budiman meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1996) dan memperoleh gelar Master of Business Administration (Honors) dari the Wharton School, University of Pennsylvania.
Perjalanan kariernya dimulai sejak tahun 1997 di konsultan Booz Allen & Hamilton, Asia, Merryl Lynch (Summer Associate, Investment Banking) (2001), Booz Allen & Hamilton, USA (Associate) (2003-2004) dan PT McKinsey Indonesia (jabatan terakhir, President Director) (2004 – 2014).
Arief Budiman juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan Direktur Utama Danareksa.
Baca Juga: Diumumkan Presiden Jokowi hari ini, berikut CEO & direksi Lembaga Pengelola Investasi
3. Stefanus Ade Hadiwidjaja, sebagai Direktur Investasi
Dikutip dari Bloomberg, Stefanus Ade Hadiwidjaja pernah menjabat Managing Director of Creador Capital Group. Dia juga pernah menjabat sebagai Project Leader di Boston Consulting Group.
Stefanus juga menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau Rumah Sakit Hermina untuk periode 2018-2020. Dia memperoleh gelar MBA dari Wharton School di University of Pennsylvania dan Bachelor of Enginering (B.Eng.) bidang Teknik Industri dari Universitas Pelita Harapan.
4. Marita Alisjahbana, sebagai Direktur Risiko
Marina adalah putri dari sastrawan terkenal Indonesia, Sutan Takdir Alisjahbana dan Dr Margaret Axer. Dikutip dari laman LinkedIn, Marita menjabat sebagai Country Risk Manager Indonesia, untuk Citi sejak 1988 sampai sekarang (32 tahun).
Dia merupakan lulusan dari ITB jurusan arsitektur pada 1975-1982 dan master di bidang arsitektur University of California Los Angeles periode 1984-1986.
Baca Juga: Ekonom senior INDEF ingatkan LPI jangan melenceng dari tujuan utamanya
5. Eddy Porwanto, sebagai Direktur Keuangan
Dirangkum dari laman resmi Delta Dunia, Eddy Porwanto adalah Warga Negara Indonesia, berusia 51 tahun, dan berdomisili di Surabaya.
Eddy Porwanto bergabung sebagai Direktur Delta Dunia sejak bulan Juni 2014. Eddy Porwanto juga menjabat sebagai Komisaris BUMA sejak tahun 2014 dan Komisaris dari PT Tugu Pratama Indonesia Tbk sejak tahun 2013.
Sebelumnya, Eddy pernah menjabat sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk dan Direktur Operasional PT Northstar Pacific Capital. Eddy memperoleh gelar Magister di bidang Bisnis dari University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
Selanjutnya: Respons pemerintah terkait absennya China dalam daftar investor SWF Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News