KONTAN.CO.ID - Mengenal apa itu Black Firday yang akan jatuh pada 28 November 2025. Black Friday dikenal sebagai salah satu momen belanja terbesar di akhir tahun yang selalu dinantikan banyak orang di berbagai negara.
Fenomena ini muncul setelah perayaan Thanksgiving dan menjadi tanda dimulainya musim belanja menjelang liburan.
Setiap tahun, berbagai toko fisik hingga platform e-commerce menawarkan potongan harga besar-besaran dalam waktu bersamaan, sehingga menciptakan antusiasme global.
Keunikannya bukan hanya pada diskon yang agresif, tetapi juga pada bagaimana Black Friday berubah menjadi tradisi belanja serentak di seluruh dunia, melibatkan konsumen, brand, dan pelaku bisnis dalam skala yang sangat luas.
Untuk itu, simak arti hingga contoh perayaan Black Friday di dunia.
Baca Juga: Sejarah dan Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia Setiap 28 November
1. Arti dan Asal Istilah Black Friday
Melansir dari laman Britannica, kata “Black Friday” memiliki beberapa penjelasan historis. Dalam akuntansi, angka hitam menandakan keuntungan, sedangkan angka merah menunjukkan kerugian.
Setelah penjualan besar-besaran pasca-Thanksgiving, banyak toko berhasil meraih laba, berpindah dari “merah” ke “hitam.” Karena itulah hari ini disebut Black Friday.
Pada 1960-an, polisi di Philadelphia menyebut hari setelah Thanksgiving sebagai “Black Friday” karena kemacetan besar, kerumunan pembeli, dan situasi lalu lintas yang kacau akibat membludaknya masyarakat yang berbelanja.
Dari waktu ke waktu, istilah ini berubah menjadi simbol positif yang identik dengan diskon besar dan pesta belanja.
Baca Juga: Presiden Prabowo Pulihkan Nama Baik Ira Puspadewi: Apa Itu Rehabilitasi?
2. Makna Black Friday di Era Modern
Makna Black Friday tidak hanya sekadar belanja murah, tetapi juga:
- Pemicu ekonomi ritel: Banyak perusahaan menjadikan Black Friday sebagai momentum peningkatan penjualan dan penghabisan stok barang menjelang pergantian tahun.
- Awal musim belanja Natal dan Tahun Baru: Hari ini menjadi titik resmi dimulainya periode belanja liburan di berbagai negara.
- Tradisi konsumen global: Black Friday berubah menjadi budaya populer yang mendorong masyarakat berburu penawaran terbaik, baik offline maupun online.
- Transformasi ke ranah digital: Dengan hadirnya e-commerce, Black Friday tidak lagi terbatas pada toko fisik, tetapi berlangsung besar-besaran di platform online.
Baca Juga: Apa Saja Hari Penting Setiap 28 November? Ada Hari Menanam Pohon Indonesia
3. Perayaan Black Friday di Seluruh Dunia
Meskipun berasal dari Amerika Serikat, Black Friday kini dirayakan secara luas di berbagai negara karena pengaruh globalisasi, e-commerce, dan brand internasional. Bentuk perayaannya meliputi:
1. Diskon serentak secara global: Banyak ritel internasional, marketplace, dan brand besar memberikan potongan harga pada tanggal yang sama di banyak negara. Hal ini membuat Black Friday menjadi event belanja dunia.
2. Promo lintas platform: Penjualan terjadi di toko fisik, situs web, aplikasi e-commerce, hingga marketplace global seperti Amazon, eBay, Alibaba, Shopee, Tokopedia, dan lainnya.
3. Berlangsung lebih dari satu hari: Di banyak negara, Black Friday tidak hanya berlangsung pada satu Jumat saja. Event ini sering diperpanjang menjadi: Black Friday Week, Black Weekend, Cyber Monday (khusus promo online), hingga Cyber Week.
Meski tidak merayakan Thanksgiving, negara-negara Eropa, Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Selatan ikut mengadakan promo Black Friday karena tingginya minat konsumen dan kompetisi pasar global.
Konsumen dapat membeli produk dari negara lain dengan harga diskon melalui platform internasional, sehingga Black Friday benar-benar menjadi fenomena global.
Itulah informasi menarik terkait fenomena Black Firday yang akan jatuh pada 28 November 2025.
Tonton: Zulhas: Pemerintah Tak Pernah Terbitkan Izin Impor Beras, di Gudang Ada 4 Juta Ton
Selanjutnya: Fakta Menarik Pertandingan Liverpool vs PSV di Liga Champions, Nasib Arne Slot?
Menarik Dibaca: Tinggal 2 Hari! Promo JCO 4EVER Beli 1 Lusin Donut Gratis 1/2 Lusin Cuma Rp 100.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News