​Friday The 13th, kenapa dianggap sebagai hari sial dan terkutuk?

Jumat, 13 November 2020 | 12:31 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Friday The 13th, kenapa dianggap sebagai hari sial dan terkutuk?

ILUSTRASI. Kwun Kau Tam


Para tentara ini dipaksa untuk meludah di kayu salib, menyangkal Kristus dan terlibat dalam tindakan homoseksual selama upacara inisiasi kemudian dibakar di tiang pancang di Paris.

Lalu, salah satu kesatria yang dibakar di depan Katedral Notre Dame, Jacques de Molay meneriakkan sebuah kutukan.  “Tuhan tahu siapa yang salah dan telah berdosa. Malapetaka akan segera terjadi pada mereka yang telah menghukum mati kita," teriak Jacques de Molay. 

Peristiwa tersebut menurut tradisi, membuat setiap tanggal 13 di Hari Jumat atau Friday the 13th berarti nasib buruk bagi semua orang. 

Sementara di negara-negara berbahasa Spanyol dan Yunani, hari Selasa tanggal 13 dianggap sial, dan di Italia adalah hari Jumat tanggal 17.

Dan, ketakutan irasional terhadap tanggal dikenal sebagai paraskevidekatriaphobia.

Selanjutnya: 5 Pesepakbola ini bakal gantung sepatu akhir musim?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru