Hari Peringatan Setiap 9 Juli, Ini Sejarah Satelit Palapa dan Perkembangannya

Rabu, 09 Juli 2025 | 10:56 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Hari Peringatan Setiap 9 Juli, Ini Sejarah Satelit Palapa dan Perkembangannya

ILUSTRASI. Stasiun Pengendali Satelit: Staf menjelaskan fungsi pengendalian satelit di Stasiun Pengendali Satelit Utama Satria-1 di Cikarang, JAwa Barat, Kamis (8/8). Stasiun ini berfungsi untuk memantau dan mengelola satelit Satria-1 yang dirancang untuk menyediakan akses internet dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia terutama daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). KONTAN/Baihaki/8/8/2024


SEJARAH - Simak sejarah Satelit Palapa dan Hari Peringatan setiap 9 Juli. Intip sejarah menarik terkait teknologi milik Indonesia yang penting dalam dunia Telekomunikasi.

Satelit Palapa merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan teknologi komunikasi Indonesia.

Satelit ini diluncurkan pertama kali pada tahun 1976, satelit ini menjadikan Indonesia negara pertama di Asia Tenggara dan ketiga di dunia (setelah AS dan Kanada) yang memiliki dan mengoperasikan sistem satelit domestik sendiri.

Baca Juga: PT PSN Gandeng Perusahaan Turki Kembangkan Komunikasi Satelit di Indonesia

Hari Peringatan 9 Juli

Antena JAH-5A di Areal Satelit Bumi Indosat Jatiluhur

Sehingga, setiap tanggal 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa, menandai komitmen Indonesia dalam pengembangan teknologi komunikasi.

  • Simbol kemandirian teknologi Indonesia,
  • Momentum untuk refleksi dan evaluasi terhadap pengelolaan teknologi komunikasi,
  • Inspirasi bagi generasi muda dalam pengembangan sains dan kedirgantaraan.

Palapa A1 diluncurkan pada 8 Juli 1976 (9 Juli waktu Indonesia) dari Kennedy Space Center, AS, menggunakan roket Delta 2914.

Baca Juga: Kerjasama dengan BRIN dan PT LEN, PSN Dorong Kemandirian Teknologi Satelit Nasional

Melansir dari laman Universitas Djuanda, Nama "Palapa" diambil dari Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada yang bertekad mempersatukan nusantara. Ini merupakan sebuah simbol komitmen Indonesia menyatukan seluruh wilayah lewat komunikasi.

Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 9 Juli 1976, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Satelit Palapa.

Satelit Palapa merupakan warisan kebanggaan Indonesia dalam teknologi komunikasi. Meski program Palapa tidak dilanjutkan secara langsung setelah kegagalan Palapa-N1, semangatnya tetap hidup lewat peluncuran satelit-satelit baru seperti SATRIA-1 dan upaya Indonesia menuju kemandirian.

Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Korut dan Rusia Bangun Jembatan Penghubung, Ada Apa di Baliknya?

Fungsi Satelit Palapa

Satelit Palapa memiliki fungsi utama sebagai sarana komunikasi nasional, termasuk:

  • Telekomunikasi suara dan data antar pulau,
  • Penyiaran televisi dan radio nasional,
  • Dukungan sistem navigasi, pertahanan, dan keamanan,
  • Layanan internet dan komunikasi internasional.

Perkembangan Satelit Palapa (1976–2025)

Ada beberapa perkembangan pembaruan Satelit milik Indonesia hingga tahun 2025 berikut ini.
  • Palapa A1 & A2 diluncurkan tahun 1976–1977 sebagai Generasi pertama, orbit geostasioner, cakupan Asia Tenggara.
  • Palapa B1–B4 diluncurkan tahun 1983–1992 dengan kapasitas lebih besar, mendukung TVRI dan radio RRI nasional.
  • Palapa C1 & C2 diluncurkan tahun 1996 untuk layanan komunikasi dan siaran internasional mulai ditingkatkan.
  • Palapa D diluncurkan tahun 2009 milik PT Indosat Tbk untuk mendukung TV satelit dan data broadband.
  • Palapa-N1 (Nusantara Dua) tahun 2020 sebagai Satelit pengganti Palapa D, namun gagal mengorbit akibat malfungsi roket Long March 3B.
  • Pasca-2020 2021–2025 Indonesia beralih ke proyek SATRIA-1 (bukan Palapa), sebagai satelit internet nasional menggantikan peran Palapa.

Itulah informasi menarik terkait sejarah Satelit Palapa dan Hari Peringatan setiap 9 Juli.

Tonton: Uang Kertas BRICS Pecahan 200 Beredar Luas di Tengah KTT Brasil

Selanjutnya: Promo HokBen Gratis Chicken Katsu di Bulan Juli 2025, Berlaku Layanan 24 Jam

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Besok Kamis 10 Juli 2025, Gemini Harap Bersabar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru