MAY DAY - Pahami arti May Day yang diperingati setiap tanggal 1 Mei dan dijadikan libur nasional di Indonesia. Namun, apa itu May Day dan sejak kapan Hari Buruh menjadi libur nasional?
Asal-usul Hari Buruh lahir dari solidaritas para pekerja dalam rangka memperingati kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.
Pada abad ke-19 di Amerika Serikat, industri berkembang pesat dan memaksa pekerjanya untuk bekerja tanpa kenal lelah dan tidak manusiawi selama 19 hingga 20 jam.
Baca Juga: Apa Definisi Buruh? Ini Persamaan dan Perbedaan dengan Pekerja
Kondisi tekanan yang dialami kelas pekerja akhirnya membuat mereka terpuruk, mendorong mereka untuk bersatu dan memberontak melawan sistem kapitalis.
Salah satunya yakni menuntut adanya aturan bekerja dengan shift selama 8 jam sehari. Para pekerja lalu membentuk serikat buruh dan melakukan demo pada 1 Mei 1886 yang kemudian diperingati sebagai May Day atau Hari Buruh Internasional.
Untuk itu, seperti apa asal-usul Hari Buruh dan sejak kapan Hari Buruh jadi hari libur nasional di Indonesia.
Baca Juga: Ini 30 Quotes Hari Buruh Internasional yang Penuh Semangat Termasuk dari Tokoh Dunia
Arti May Day dan asal-usul Hari Buruh
Hari Buruh atau May Day merupakan peringatan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh untuk menuntut hak-hak mereka pada 1 Mei 1886. Peringatan ini sebagai hari untuk menghormati perjuangan dan kontribusi pekerja dalam memperoleh hak-hak mereka di dunia kerja.
Asal-usul Hari Buruh yakni pada abad ke-19 di Amerika Serikat ketika buruh mulai menuntut waktu kerja yang lebih singkat, gaji lebih baik, dan kondisi kerja yang aman. Pasalnya, pada waktu itu pekerja di AS harus bekerja dalam waktu 19 hingga 20 jam sehari.
Pada 1 Mei 1886, ribuan buruh melakukan demonstrasi di Chicago, AS untuk melakukan berbagai tuntutan salah satunya shift 8 jam kerja dalam sehari. Namun, demonstrasi tersebut berakhir dengan kerusuhan yang dikenal sebagai kerusuhan Haymarket.
Baca Juga: Apa Itu Hari Buruh Internasional? Ini Asal Usul Peringatan 1 Mei hingga Tokoh Penting
Dirangkum dari laman Britannica, kerusuhan Haymarket berawal dari aksi unjuk rasa buruh perusahaan McCormick Harvesting Machine Company pada 3 Mei 1886.
Pada peristiwa itu, seorang buruh tewas dan beberapa lainnya terluka ketika polisi mencoba membubarkan pengunjuk rasa. Lalu pada 4 Mei 1886, para pemimpin serikat buruh mengadakan unjuk rasa di Haymarket Square untuk memprotes kebrutalan polisi.
Unjuk rasa itu dihadiri oleh Wali Kota Chicago Carter Harrison, yang menyebutkan bahwa unjuk rasa di Haymarket Square adalah aksi damai.
Baca Juga: 13.252 Personel Gabungan Diturunkan untuk Amankan Hari Buruh di Monas
Setelah Harrison dan sebagian besar pengunjuk rasa pergi, satu kontingen polisi datang dan meminta massa membubarkan diri. Sebuah bom dilemparkan oleh seseorang yang hingga kini tidak teridentifikasi sehingga terjadi kerusuhan yang menewaskan tujuh petugas polisi serta empat sampai delapan warga sipil.
Pada Agustus 1886, 8 orang pria yang dituduh sebagai anarkis dan pemicu Kerusuhan Haymarket dijatuhi hukuman berat dalam sebuah persidangan.
Lalu pada 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan unjuk rasa pada Hari Buruh di London. Sejak saat itu, tanggal 1 Mei mulai dikenal sebagai Hari Buruh Sedunia.
Baca Juga: 35 Caption Hari Buruh Bahasa Inggris Untuk Peringati May Day, 1 Mei 2025
Perkembangan Hari Buruh di Indonesia
Sejarah Hari Buruh di Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial Belanda tepatnya pada 1903. Banyak buruh di Batavia atau Jakarta dan wilayah Surabaya melakukan mogok kerja untuk menuntut hak-hak yang layak, seperti upah yang lebih baik dan jam kerja yang manusiawi.
Aksi protes tersebut dipimpin oleh Henk Sneevliet, seorang aktivis sosialis Belanda yang kemudian dikenal dengan nama Maring.
Dalam buku "The Political Economy of Labor Repression in Indonesia" oleh Vedi R Hadiz, tuntutan kaum buruh pada saat itu terkait dengan kondisi kerja yang sangat berat, kekurangan perlindungan hukum dan kondisi kesehatan yang buruk.
Baca Juga: Bakal Dihadiri Presiden Prabowo, Ini 6 Tuntutan Buruh di May Day 2025
Aksi protes tersebut berhasil menarik perhatian publik dan pemerintah kolonial Belanda. Selanjutnya, dikutip dari laman Kemdikbud, peringatan Hari Buruh di Indonesia dimulai pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.
Gagasan tersebut muncul setelah tokoh kolonial, Adolf Baars mengkritik harga sewa tanah milik kaum buruh yang terlalu murah untuk dijadikan perkebunan. Di samping itu, para buruh bekerja dengan upah yang tak layak.
Pasca-kolonial, sejarah Hari Buruh di Indonesia juga muncul pada era kemerdekaan. Pada 1 Mei 1946, Kabinet Sjahrir justru menganjurkan peringatan ini.
Disahkannya UU No. 12/1948 membuat setiap 1 Mei, buruh boleh tidak bekerja. Baru pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.
Itulah penjelasan terkait sejarah May Day atau Hari Buruh, perkembangandi Indonesia dan kapan menjadi hari libur nasional.
Selanjutnya: 3 Ide Bisnis Digital dengan Modal Kurang dari US$100
Menarik Dibaca: Kenali Gejala Asam Lambung Naik ke Kepala dan Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News