ASTEROID - Mengenal asteroid Trojan Bumi yang kini ada dua berorbit sama. Trojan Bumi adalah asteroid yang mengorbit Matahari di sekitar Bumi - Matahari pada titik Lagrangian L4 atau L5, sehingga memiliki orbit yang mirip dengan Bumi.
Dikutip dari Cnet, baru-baru ini dunia astronomi digegerkan dengan temuan asteroid Trojan Bumi yang selama ini sejatinya telah terjebak sejak 600 tahun yang lalu. Asteroid Trojan Bumi yang ke-2 ini diketahui bernama 2020 XL5, memiliki ukuran yang tiga kali lebih besar dari asteroid serupa yang ditemukan pertama kali.
Asteroid 2020 XL5 ini kabarnya memiliki lebar sekitar 0,73 mil (1,18 Km) berdasarkan laporan NYPost.
Penemuan ini dimulai pada Desember 2020. Sebuah survei langit rutin yang dimaksudkan untuk mendeteki asteroid yang mengancam planet Bumi melihat noda samar yang muncul. Noda tersebut seolah-olah memberikan sinyal bahwa "saya ada di sini" kepada para astronom.
Selama empat bulan, para peneliti menggunakan teleskop dari Teleskop Penelitian Astrofisika Selatan di Chili, untuk mengawasi batuan ruang angkasa itu. Mencoba mencari tahu apa itu, di mana, dan mengapa benda tersebut ada.
Para astronom kemudian menyadari bahwa sinyal tersebut berasal dari asteroid yang lebarnya hampir satu mil, dengan julukan 2020 XL5. Sayangnya, lokasi dan pengetahuan tentang batu ruang angkasa ini masih menajdi misteri.
Hal ini akrena jaraknya terlalu dekat dengan matahari, ini juga menajdi rintangan besar bagi teleskop berbasi darat untuk menangkap objek tersebut. Namun, para astronom tak berhenti sampai di situ saja.
Sebuah ide kemudian terlahir, jika sinyal 2020 XL5 sulit dilhat untuk sekarang, mungkin sama pudarnya dengan survei langit sebelumnya atau mungin itu terlewatkan.
Benar saja, setelah mencari melalui arsip Dak Energy Survey dan Teleskop 4 meter Victor M. Blanco, batu ruang angkasa yang tenang itu muncul sekali lagi.
Miris, keberadaan asteroid ini ternyata telah diabaikan selama hampir satu dekade.
Baca Juga: Kenapa Bintang Dapat Memancarkan Cahanya Sendiri? Yuk Cari Tahu Di Sini
"Kami tiba-tiba memiliki 10 tahun data tentang objek ini," ujar Toni Santana-Ros, seorang ilmuwan planet dari Institute of Cosmos Science di University of Barcelona dan University of Alicante.
"Ini mengubah segalanya, maksud saya, sekarang tiba-tiba kami tahu, kami bisa membuat analisis yang sangat kuat," tambahnya.
Dalam sebuah jurnal yang telah diterbitkan pada Selasa (01/02/2022) dijurnal Nature Communications, Santana-Ros dan rekan peneliti menyimpulkan bahwa 600 tahun yang lalu, 2020 XL5 terjebak di titik Lagrange ke-4 Bumi.
Ini merupakan wilayah kemantapan di sepanjang orbit planet Bumi yang dirangkai oleh gravitasinya dan matahari. Batuan ruang angkasa tersebut akan tetap di sana selama kurang lebih 4.000 tahun, demikian yang diungkapkan oleh para ahli.
Definisi mengenai titik Lagrange adalah tempat di ruang angkasa di mana gaya gravitasi dua benda besar, seperti matahari dan planet, seimbang. Sehingga memudahkan objek bermassa rendah, seperti pesawat ruang angkasa atau asteroid mengobrit di sana.
Penemuan asteroid 2020 XL5 ini juga mengejutkan para ahli karena posisinya yang dianggap sebagai Trojan Bumi. Istilah ini digunakan karena asteroid tersebut mendampingi planet Bumi, yang berjalan cepat di sisi planet.
Temuan ini sekaligus menjadikan asteroid 2020 XL5 ini sebagai trojan Bumi kedua yang pernah ditemukan. Trojan Bumi yang pertama adalah 2010 TK7, sebuah asteroid berdiameter 300 meter yang ditemukan menggunakan satelit Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) pada Januari 2010 lalu.
Baca Juga: Apa yang Terjadi jika Asteroid Raksasa Menghantam Bumi? Begini Kata Ilmuwan
Apakah asteroid Trojan Bumi yang baru ditemukan ini berbahaya?
Meskipun asteroid 2020 XL5 ini memiliki orbit yang mirip dengan Bumi, untungnya hal tersebut diharapkan tidak berdampak pada Bumi. Seharusnya asteroid tersebut justru mengikuti planet kita ini di belakang, demikian yang dikutip dari NYPost.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News