SEJARAH - Jakarta. Jembatan tertua di Indonesia adalah Jembatan Kota Intan di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jembatan Kota Intan dibangun pada tahun 1628 oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Jembatan pertama di Indonesia ini telah berganti nama beberapa kali. Mulai dari Engelse Burg (Jembatan Inggris), Hoenderpasarburg (Jembatan Pasar Ayam), Het Middelpunt Burg (Jembatan Pusat), hingga Jembatan Ratu Juliana.
Barulah setelah kemerdekaan Indonesia, namanya menjadi Jembatan Kota Intan, sesuai dengan lokasinya yang berada di ujung Kastil Batavia Bastiin Diamont (Intan).
Meski namanya sering berganti, namun bentuk dan gaya arsitekturnya tidak berubah. Lantas, seperti apa sejarah jembatan tertua di Indonesia ini?
Baca Juga: Wajah baru Kali Besar Kota Tua Jakarta
Sejarah Jembatan Kota Intan
Dirangkum dari laman resmi Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jembatan ini terletak di bagian utara yang mengubungkan Jalan Nelayan dan Kalibesar.
Jembatan Kota Intan dibangun tahun 1628 dan merupakan jembatan jungkit (ophaalbrug/drawbridge) satu-satunya yang tersisa di Indonesia.
Jembatan ini juga merupakan jembatan jungkit pertama di Batavia.
Jembatan jungkit ini terdiri atas dua bagian yang sama terletak di seberang sungai yang saling berhadapan, lantai jembatan yang terbuat dari kayu dan dihubungkan dengan kabel besi.
Pada zaman Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), jembatan ini disebut “ophaalbrug”.
Baca Juga: Jembatan Musi IV mulai dibuka pekan ini