​Mengenal Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang dan terbesar di Pulau Jawa

Jumat, 12 Maret 2021 | 12:16 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Mengenal Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang dan terbesar di Pulau Jawa


SEJARAH - Sungai Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa. Sungai Bengawan Solo terletak di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan melintasi setidaknya 12 kota/kabupaten. 

Sungai ini mengalirkan air dari daerah aliran sungai (DAS) sepanjang kurang lebih 16.100 km, mulai dari Pegunungan Sewu di sebelah barat-selatan Surakarta, ke laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang ± 600 km. 

Dikutip dari buku Ekpedisi Bengawan Solo (2007), panjang sungai Bengawan Solo dari hulu hingga hilir adalah 548,53 kilometer. Pengukuran dilakukan dengan alat global positioning system (GPS). 

Selain itu, hasil ekspedisi Bengawan Solo Kompas 2007 menunjukkan bahwa sungai Bengawan Solo menjadi tumpuan penduduk yang berada di sekitarnya.

Baca Juga: Akibat banjir, 7 jadwal keberangkatan KA dari Jakarta hari ini dibatalkan

Ketergantungan itu mulai dari hulu di Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah hingga ke hilir di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Paling tidak, dalam catatan Litbang Kompas ada 12 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang langsung bergantung pada sungai tersebut. 

Ke-12 kabupaten/kota itu berturut-turut adalah Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Solo, Karanganyar, Sragen, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. 

Setidaknya masyarakat di ke-12 kabupaten/kota itu bergantung pada Bengawan Solo dalam lima hal. Pertama, penyediaan air minum dari skala rakyat, perusahaan daerah air minum, hingga industri oleh PT Petrokimia Gresik. 

Baca Juga: Kereta jarak jauh dari Gambir dan Pasar Senen dibatalkan lagi, ini rinciannya

Kedua, penyediaan air untuk pertanian, mulai dari skala kecil berupa dam-dam sederhana dan pompanisasi hingga dam raksasa seperti Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Bendung Colo di Sukoharjo, atau Bendung Gerak Kendal di Lamongan. 

Ketiga, kegiatan pertambangan pasir dari yang diusahakan secara manual hingga secara masif menggunakan mesin penyedot berjalan. 

Keempat, kegiatan transportasi dengan perahu. Kelima, kegiatan industri rumah tangga berupa batu bata. 

Baca Juga: Mengenal Pithecanthropus erectus dan ciri-cirinya

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru