Paparan sinar UV di Jabodetabek meningkat, ini bahaya bagi kulit

Kamis, 02 Juli 2020 | 12:23 WIB   Penulis: Wahyu Eko Saputra
Paparan sinar UV di Jabodetabek meningkat, ini bahaya bagi kulit

ILUSTRASI. ILUSTRASI paparan sinar matahari yang mengadung Ultra Violet. Yonhap via REUTERS


KESEHATAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap paparan sinar Ultra Violet (UV) tinggi di wilayah Jabodetabek. BMKG khawatir masyarakat abai terhadap bahaya sinar UV tersebut.

Perlu diketahui, dampak paparan langsung sinar UV bisa berupa kerusakan kulit hingga kanker.

Oleh karena itu, perlindungan wajib dilakukan mengingat begitu bahayanya dampak yang didapatkan. Terlebih Indonesia merupakan negara yang mendapatkan jatah terlama sinar matahari sepanjang tahun.

Masyarakat pun dihimbau menghindari aktifitas pada pukul 10.00-16.00. Ada pun ingin menikmati sinar matahari dengan penuh vitamin D, masyarakat bisa lakukan menjemurkan dengan durasi kurang dari 15 menit.

Baca Juga: Warning BMKG: Pukul 12.00-13.00, sinar UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi 

Secara umum sebetulnya ada dua jenis sinar UV, yakni UVA dan UVB. Namun jika masyarakat terlalu berlebih mendapatkan sinar UV tersebut jelas dalam waktu dekat akan berdampak pada kesehatan tubuh. 

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Epa.gov) menyarankan kita menghindari panas terik pada waktu yang ditetapkan, yakni pukul 10.00-16.00. Jika terpaksa dilakukan, jangan terlalu lama terkena terkena sinar UV dan usahakan berteduh di tempat yang tertutup.

Pakailah pelindung diri seperti topi yang bertepi lebar agar bisa menutupi mata, telinga, wajah, dan leher. Namun itu semua akan lengkap jika kita juga menggunakan kacamata hitam yang melindungi mata secara langsung dari pantulan sinar UV.

Sumber lain seperti Popmama, merincikan bagaimana dampak penyakit akibat paparan sinar UV. Berikut dampak penyakit akibat ultra violet.

Mari kita cermati satu demi satu:

Sel pigmen kulit akan cepat terkelupas

Sebagai betuk pertahanan kulit, sel pigmen secara otomatis akan dilepaskan sebagai bentuk pertahanan diri. Maka tak heran seseorang ketika terlalu banyak aktifitas lapangan akan terlihat gelap. Tak sampai di situ, kulit pun akan muncul bercak hitam kecoklatan yang akrab disebut sunspots.

Memicu melasma, di halaman selanjutnya >>

Memicu melasma

Melasma merupakan gambaran kondisi kulit dengan bercak coklat simetris di bagian wajah. Ada kemungkinan juga melasma akan muncul di bagian lain jika terlalu lama terpapar langsung. Hal tersebut merupakan akibat dari rangsangan sinar UV terhadap melanosit yang berfungsi memproduksi banyak warna dalam kulit.

Kulit terbakar atau sunburn

Sunburn terjadi akibat terlalu lama terpapar, yang mengakibatkan kulit menjadi kemerahan dan terasa perih akibat suhu tinggi dari sinar matahari.

Penuaan dini

Fenomena ini adalah hal yang paling ditakutkan oleh perempuan. Banyaknya garis keriput dampak dari UV yang merusak serat kolagen dan elastin. Umumnya dua serat tersebut berfungsi sebagai elastisitas, jadi jika tanpa dua serat itu kulit nampak keriput dan kendur.

Kanker kulit

Bagi perempuan sudah bukan rahasia umum lagi mengenai bahaya kanker kulit. Sinar UV yang merusak masuk ke dalam sel kulit mampu merusak materi genetik. Jika ini terus dibiarkan, maka akan ada pertumbuhan sel abnormal yang tak terkontrol hingga menjadi kanker kulit yang membahayakan.

Baca Juga: Warning BMKG: Pukul 12.00-13.00, sinar UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Wahyu Eko Saputra
Terbaru