Pengertian Short Attention Span, Penyebab, hingga Langkah Pencegahan

Selasa, 17 September 2024 | 13:30 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Pengertian Short Attention Span, Penyebab, hingga Langkah Pencegahan

ILUSTRASI. Anak fokus


CARI TAHU - JAKARTA. Kenali apa itu gangguan Short attention span dan cara mengatasinya. Fenomena media sosial yang berkembang melalui video pendek ternyata memiliki dampak buruk untuk konsentrasi seseorang.

Short attention span adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk fokus atau mempertahankan perhatian dalam waktu yang lama.

Gangguan terkait rentang perhatian yang pendek, semakin sering menjadi masalah di era digital ini.

Banyaknya distraksi seperti penggunaan gadget yang berlebihan dan multitasking menyebabkan kita sulit mempertahankan fokus dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Apa Itu Lavender Marriage? Ini Arti hingga Mekanisme Perjanjian dalam Pernikahan

Kecanduan gadget pada anak

Akibatnya, kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting menurun. Hal ini sering kali membuat seseorang cepat bosan atau terdistraksi, bahkan ketika melakukan tugas yang penting.

Untuk menjaga fokus dan konsentrasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari, penting untuk memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan kita untuk tetap fokus.

Penggunaan gadget yang berlebihan, lingkungan yang bising, kurangnya latihan konsentrasi, serta pola tidur yang tidak teratur dapat mengganggu fokus.

Penyebab Short Attention Span

Pahami penyebab short Attention Span yang timbul di era Modern saat ini.

  • Gangguan teknologi: Penggunaan gawai secara berlebihan, terutama media sosial dan video pendek, dapat mengurangi kemampuan fokus.
  • Lingkungan yang tidak kondusif: Suara bising, suasana ramai, atau distraksi visual bisa mengganggu fokus.
  • Kurang tidur: Kelelahan fisik dan mental karena tidur yang tidak cukup memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Kondisi psikologis: Gangguan seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau kecemasan dapat menyebabkan masalah dalam mempertahankan fokus.
  • Stres: Tekanan emosional atau pikiran berlebih dapat membuat seseorang sulit berkonsentrasi.

Pencegahan Masalah

Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan saat Anda menemui masalah ini, dilansir dari Healthline.

1. Batasi penggunaan gadget

Dalam mengurangi waktu yang dihabiskan dengan gawai (seperti ponsel atau komputer) sangat penting untuk melatih fokus. Terlalu sering menggunakan gadget, terutama ketika melakukan multitasking atau membuka banyak aplikasi sekaligus, dapat membuat otak terbiasa dengan distraksi.

Akibatnya, fokus seseorang menjadi lebih mudah terpecah. Dengan mengurangi waktu layar, otak diajak untuk bekerja lebih fokus dan konsisten.

2. Ciptakan lingkungan yang tenang

Ruang yang tenang dan minim gangguan eksternal, seperti suara bising atau aktivitas di sekitar, sangat membantu dalam memperpanjang durasi fokus. Lingkungan yang sunyi memungkinkan otak bekerja lebih baik tanpa terganggu oleh hal-hal di luar kendali, sehingga meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.

3. Latihan fokus

Sebagai orang tua, Anda bisa mengajarkan meditasi, latihan mindfulness, atau kegiatan yang membutuhkan perhatian tinggi seperti membaca, bermain catur, atau menggambar, dapat melatih otak untuk lebih fokus.

Kegiatan ini melatih kesadaran diri dan kemampuan untuk kembali fokus setelah terdistraksi, sehingga meningkatkan daya konsentrasi dalam jangka panjang.

4. Atur pola tidur yang baik

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah faktor kunci dalam menjaga kesehatan otak dan tubuh. Ketika kita kurang tidur, kemampuan otak untuk berkonsentrasi menurun.

Kebiasaan tidur yang baik membantu otak memulihkan energi, memperbaiki fungsi kognitif, dan mempersiapkan diri untuk berkinerja lebih baik pada hari berikutnya.

Dengan Tidur berkualitas juga berperan dalam menjaga mood dan mengurangi kelelahan yang dapat mengganggu fokus.

Baca Juga: Inilah 3 Cara Cek Riwayat Pemakaian Kartu Indosat untuk Pantau Kuota Paket

Kecanduan gadget pada anak

Cara Mengatasinya Sejak Dini

Anda dapat mengatasi masalah ini dengan memahami solusi saat Anak mulai sulit berkonsentrasi.

1. Latih kemampuan fokus anak

Bermain permainan yang membutuhkan perhatian jangka panjang, seperti puzzle, membantu melatih daya konsentrasi.

2. Rutinitas teratur

Anda dapat membiasakan anak pada rutinitas yang teratur seperti belajar dan bermain di waktu yang sama setiap hari, bisa memperbaiki kemampuan fokus.

3. Ajarkan pengelolaan stres

Kemudian, pastikan untuk mengajarkan cara mengelola stres melalui kegiatan positif seperti olahraga, bermain musik, atau hobi lainnya bisa membantu.

4. Kurangi distraksi digital

Terakhir, Anda membatasi akses anak terhadap gadget atau televisi saat mereka belajar atau melakukan tugas yang penting.

Ancaman perkembangan media sosial sejak dini dapat mengancam terkait masalah fokus pada Anak. Orang tua perlu membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih produktif dan mampu berkonsentrasi dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Itulah penjelasan terkait Short attention span yang perlu dipahami oleh setiap orang saat menghadapi perkembangan media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Terbaru