Ramai penemuan bulus raksasa di Klaten, apa itu bulus dan manfaatnya?

Rabu, 08 September 2021 | 11:52 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Ramai penemuan bulus raksasa di Klaten, apa itu bulus dan manfaatnya?


SAINS - Bulus raksasa atau labi-labi ditemukan oleh warga Dukuh Samber, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Bulus raksasa ditemukan di sekitar terowongan kuno buatan zaman Belanda yang juga baru diketahui saat warga akan membuat kolam pemancingan.

Dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (8/9/2021), Pejabat (Pj) Kepala Desa Sabranglor, Budi Andrianto mengatakan, bulus raksasa tersebut ditemukan oleh warga pada Senin (6/9/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. 

"Saat itu ada warga yang sedang begadang dan tahu-tahu menemukan bulus itu di dalam embung itu," ujarnya saat Tribunjogja.com temui di lokasi.

Menurut dia, bulus raksasa yang ditemukan oleh warga itu berukuran cukup besar dengan panjang sekitar 80 sentimeter, lebarnya sekitar 36 sentimeter dan berat 20 kilogram. Sayangnya, bulus raksasa di Klaten tersebut ditemukan dalam keadaan mati. 

Baca Juga: Daftar 16 fasilitas kesehatan melayani vaksinasi corona di Jakarta vaksin Pfizer

Mengenal bulus atau labi-labi 

Bulus atau labi labi adalah salah satu jenis kura-kura bercangkang lunak atau penyu air tawar cangkang lunak (freshwater softshell turtle) yang merupakan anggota suku Trionychidae

Kura-kura ini disebut berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya (karapas) dilapisi oleh kulit tebal yang licin. 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, bulus biasanya menyukai perairan yang terdapat banyak hewan air dan permukaan perairan yang ditumbuhi tumbuhan air karena keduanya merupakan sumber makanan bagi bulus. 

Penyebutan bulus atau labi - labi di tiap-tiap daerah di Indonesia berbeda-beda. Di Jawa Barat, bulus biasa disebut dengan Kuya. Sementara di Minangkabau, Sumatera Barat disebut labi, dan untuk daerah Kalimantan disebut dengan bidawang. 

Di luar Indonesia, hewan ini dikenal dengan nama Asiatic softshell trutle atau common softshell turtle. Namun, secara umum, namanya dikenal dengan labi - labi atau bulus.

Bulus juga ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Di antaranya di Myanmar (Pulau Mergui), Thailand (Phuket) Malaysia (Pulau Tioman), Indonesia (Pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Singkep, Natuna Besar), Singapura, dan Filipina.

Baca Juga: Warga Klaten temukan ikan toman dan bulus raksasa di terowongan buatan Belanda

Manfaat bulus

Bulus adalah salah satu jenis sumberdaya ikan golongan reptilia yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gizi. Manfaat bulus tidak sebatas kebutuhan pangan saja, akan tetapi mempunyai nilai tambah sebagai bahan obat yang berkhasiat. 

Menurut kepercayaan masyarakat China, bulus dapat dimanfaatkan untuk obat luka, keputihan, sesak nafas dan penyembuhan setelah melahirkan. 

Bulus juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik. Minyak bulus dipercaya baik untuk kesehatan kulit manusia, seperti membuat kulit wajah halus, mengurangi flek hitam, menghilangkan gatal dan bau badan.

Bulus termasuk jenis kura-kura air tawar yang diperdagangkan. Pemanfaatan satwa ini sudah berlangsung sejak lama. 

Saat ini status konservasi jenis labi-labi dalam daftar IUCN masuk dalam kategori vulnerable (VU) yang berarti rentan. Spesies tersebut sedang menghadapi resiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang.

Bulus juga termasuk satwa liar yang masuk dalam apendix II CITES, sehingga peredaran labi-labi diatur dalam bentuk kuota ekspor. 

Selain jumlah kuota ekspor tahunan, ukuran labi-labi yang akan diekspor juga diatur, baik untuk tujuan konsumsi maupun pemeliharaan.

Selanjutnya: Fakta penemuan bulus raksasa di Klaten, panjang 80 cm, berat 20 kg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani

Terbaru